GROBOGAN – Guna mendekatkan diri kepada masyarakat, Bupati Grobogan Sri Sumarni menyambangi warganya. Kali ini, kegiatan sambaing warga dilakukan di wilayah eks Kawedanan Manggar yang dipusatkan di Desa Kramat, Kecamatan Penawangan, Kamis (18/7).
Hadir mendampingi Bupati antara lain, jajaran Forkopimda Kabupaten Grobogan, Kepala Bappeda Anang Armunanto, serta kepala OPD dan bagian Setda Grobogan. Dalam kegiatan ini dihadiri para camat serta Forkopimca se eks Kawedanan Manggar, perwakilan BKK Purwodadi serta Ketua Baznas Grobogan serta masyarakat sekitar yang memadati Balai Desa Kramat.
Selain menyapa warga setempat, Bupati juga berkesempatan memberikan bantuan kepada masyarakat kurang mampu yang meliputi renovasi rumah melalui program RTLH, bantuan kursi roda dan alat bantu dengar untuk Muhammad Faiz dan Supardi serta santunan kematian untuk lima orang.
Dihadapan para tamu undangan, Bupati mengungkapkan pembangunan di segala bidang terus digerakkan Pemkab Grobogan selama dalam kepemimpinannya. Pembangunan tersebut terdiri dari infrastruktur jalan dan jembatan, puskesmas, rumah sakit, sekolah, tempat-tempat wisata, Balai Latihan Kerja, sarana irigasi dan pertanian serta berbagai bidang lainnya.
Pembangunan di desa-desa juga terus bergerak. Wanita kelahiran 58 tahun silam ini mengungkapkan dana transfer dari pemerintah pusat terus meningkat untuk pembangunan desa-desa di Kabupaten Grobogan.
“Pada tahun 2019, pemerintah telah memberikan kenaikan dana desa kepada Kabupaten Grobogan sebesar Rp 41 Milyar. Dari sebelumnya pada tahun 2018 sebesar Rp 248 Milyar, pada 2019 meningkat menjadi Rp 289 Milyar. Khusus di eks Kawedanan Manggar sendiri sebesar Rp 64 Milyar,” ujar Sri Sumarni yang diiringi tepuk tangan warga.
Ditambahkan ibunda dari Indri Velawati ini, hingga tahun 2018, Dana Desa telah terealisasi untuk membangun 254 kilometer jalan desa yang sebagian dengan kontruksi beton, 679 jembatan, 14 pasar desa, dan berbagai infrastruktur desa lainnya seperti embung, sumur, MCK, sarana pendidikan, kesehatan, olahraga, dan usaha ekonomi produktif lainnya.
“Pemerintah daerah juga bekerjasama dengan Kodim 0717/Purwodadi untuk pelaksanaan TMMD dengan anggaran kurang lebih Rp 4,4 Milyar yang hasilnya dapat dirasakan masyarakat desa. Baik itu, jalan beton, pos kamling, MCK, pemugaran rumah, air bersih dan kegiatan pemberdayaan masyarakat desa lainnya. Di tahun 2018, berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik, prosentase penduduk miskin di Kabupaten Grobogan tahun 2018 turun menjadi 12,7 persen dari tahun sebelumnya yaitu 13,27 persen,” jelas Sri Sumarni
Berkat Gebertaskin
Penurunan angka kemiskinan di Kabupaten Grobogan di tahun 2018 ini berkat gebertaskin yakni Gerakan Bersama Pengentasan Kemiskinan yang membawa semangat kerjasama, gotong royong, sinergitas antara pemerintag daerah, pemerintah desa, dunia usaha dan masyarakat.
“Kita keroyok bareng pengentasan kemiskinan di Kabupaten Grobogan. Dari berbagai keberhasilan tersebut, tentunya masih terdapat banyak persoalan-persoalan yang harus kita tuntaskan bersama. Saya berharap sinergitas ini bisa terus dipertahankan dan dilanjutkan untuk mwujudkan Grobogan menjadi semakin hebat,” pungkas Sri Sumarni.
suarabaru.id/Hana Eswe.