blank
Wisata Dakwah Aisyiyah se eks Karesidenan Kedu berlangsung di Stadion Moch Subroto, Minggu (23/6), (Humas Pemkot Magelang)

 

 

MAGELANG – Untuk menjadi keluarga sakinah, maka seluruh anggota keluarga harus mampu menjaga ketahanan keluarganya dari segala tantangan. Salah satu pilar keluarga sakinah adalah ekonomi.

Penegasan itu disampaikan  Ketua Pengurus Wilayah Aisyiyah (PWA) Jawa Tengah, Hj Ummul Baroroh pada kegiatan Wisata Dakwah Aisyiyah (WDA) tahun 2019 di Stadion Moch Soebroto Kota Magelang, Minggu (23/6). Acara juga dihadiri Ketua Pengurus Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jawa Tengah, H Tafsir, dan para Ketua PDA Aisyiyah se-eks Karesidenan Kedu.

Menurutnya, untuk mampu menjaga ketahanan keluarga, salah satunya harus ditopang kondisi ekonomi yang baik. Maka, ekonomi juga menjadi salah satu pilar Muhammadiyah, selain tiga pilar lainnya. Yakni dakwah, pendidikan dan kesehatan.

Hj Baroroh juga mengajak seluruh anggota dan kader Aisyiyah untuk melakukan jihad ekonomi. Aisyiyah harus berperan di era pasar bebas seperti sekarang ini, dengan cara pemberdayaan perempuan dan memperbesar kapasitas UMKM.

‘’Kita sudah bekerja sama dengan Dinas Koperasi, Dinas Perdagangan atau Dinas Perindustrian di setiap daerah agar pemberdayaan perempuan serta kapasitas UMKM terus berkembang. Saya harap gerak ekonomi di Aisyiyah sampai ke tingkat ranting,’’ harapnya.

Mengenai Wisata Dakwa Aisyiyah, dia menegaskan, kegiatan ini  sudah menjadi tradisi positif di tubuh Aisyiyah maupun Muhammadiyah, sehingga harus dilestarikan. Kegiatan ini berdasarkan Alquran, yaitu silaturahmi.

‘’Jalinan silaturahmi harus terus terjaga dan dilestarikan. Maka, kita rutin mengadakan wisata dakwah ini, bahkan di eks-Karesidenan Kedu sudah yang ke-40. Saya sangat apresiasi kepada komitmen kuat Aisyiyah se-Kedu dalam menjalankan wisata dakwah ini,’’ ungkapnya.

Wali Kota Magelang, Sigit Widyonindito dalam sambutan tertulis yang dibacakan Inspektur Pemkot Magelang Sumartono mengaku, menyambut gembira wisata dakwah yang diadakan PD Aisyiyah Kota Magelang. Kegiatan ini diharapkan makin memperkuat nuansa religius di Kota Sejuta Bunga.

‘’Ini momen tepat untuk menilik kembali peran Aisyiyah dalam memajukan perempuan di segala bidang. Momen juga untuk konsolidasi dan pererat silaturahmi dengan harapan dapat mendorong penguatan ukhuwah islamiyah, watoniah dan insaniah,’’ terangnya.

Penceramah dalam wisata dakwah ini H Tafsir mengungkapkan, kegiatan ini wujud dari prinsip dakwah Muhammadiyah, yakni dakwah yang mudah dan menggembirakan. Dakwah sendiri merupakan ruhnya Muhammadiyah yang harus terus dijaga.

‘’Maka, dakwah ini dikemas dengan wisata. Dakwah disampaikan dengan cara yang mudah dan dilanjutkan wisata agar menggembirakan,’’ tuturnya. (hms)

Editor :Doddy Ardjono

 

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini