blank
Grup senam sehat Anissa di bawah pimpinan Ibu Alin Dian setiap Minggu pagi meramaikan car free day di Lapangan Manunggal, Gombong.(Foto:Suarabaru.id/Ist)

KEBUMEN –  Guna membudayakan pola hidup sehat sekaligus menggerakkan ekonomi warga, Muspika dan Dewan Tata Kota Gombong, Kebumen, belakangan ini aktif menggalakkan care free day (CFD) di Lapangan Manunggal, Kota Gombong.

Anggota Dewan Tata Kota Gombong Bambang Priyambodo SSos Minggu (23/6) mengungkapkan, setelah kegiatan terhenti selama Ramadan dan Idul Fitri, mulai Minggu pagi (23/6) di Lapangan Manunggal Gombong dihidupkan lagi. Kegiatannya mulai jalan sehat, senam pagi bersama, diselingi menikmati jajan pagi baik minuman maupun makanan ringan khas yang dijual para pedagang kaki lima (PKL).

Warga Gombong dan sekitar beserta keluarga diimbau setiap Minggu pagi memanfaatkan kegiatan tersebut agar terbentuk pola hidup sehat sekaligus untuk menghidupkan aktivitas ekonomi di pagi hari. Kegiatan tersebut didukung penuh Muspika Gombong, dengan  pembinaan langsung Camat Gombong Supoyo dan Ketua  Dewan Tata Kota Gombong Herwin SE Kunadi, didukung tokoh masyarakat di Gombong.

Bambang menambahkan, kegiatan tersebut bertujuan lebih mengoptimalkan Lapangan Manunggal sebagai pusat ekonomi, sekaligus memanfaatkan area publik itu lebih bermanfaat bagi warga. Bahkan muaranya untuk lebih meramaikan Kota Gombong.

Bangun Komunikasi

Tujuan lainnya yakni membangun silaturahmi dan komunikasi antarwarga, pemerintah dengan masyarakat dan semua lapisan warga tanpa sekat. Lebih dari itu juga untuk menjaga pola hidup sehat melalui olah raga sederhana, baik senam, jalan kaki atau sekadar olah raga pernafasan bagi manusia lanjut usia.

“Prinsipnya bersama hidup sehat dan gembira. Para PKL yang ikut berjualan juga menghidupkan ekonomi di pagi hari. Memang ini baru rintisan dan mudah-mudahan terus berkembang agar warga sadar bahwa menjaga pola hidup sehat itu penting,”tandas mantan Camat Ayah dan juga putra R Soenarto, mantan Lurah Gombong dan tokoh Veteran di Kedu.

Adapun para PKL diharapkan membantu petugas kebersihan dalam merawat dan membersihkan kawasan Alun-alun Manungggal. Sedangkan pengelolaan CFD beserta penataan PKL itu dilakukan oleh pengelola. Bambang yang juga Ketua Pengelola CFD Gombong menambahkan, rencana kegiatan CFD di Alun-alun Manunggal itu bakal diresmikan pada 8 Juli mendatang.

Lapangan Manunggal Gombong yang terus dibenahi Pemkab Kebumen itu semula merupakan tanah bengkok Desa Gombong. Namun seiring alih status desa menjadi kelurahan, jabatan kades pun beralih menjadi PNS atau lurah. Tanah bengkok pun menjadi aset pemerintah daerah dan kemudian difungsikan sebagai Lapangan atau Alun-alun Manunggal Gombong. Di dekat Alun-alun sudah ada masjid jami yang megah. Lokasinya juga dekat dari akses Jalan nasional yaitu Jalan Yos Sudarso Gombong.

Kota Gombong dikenal pula sebagai salah satu kota tua yang multikultural, sebagai kota industri rokok klembak menyan, kota bisnis dan kota militer. Di era kolonial juga dijadikan pusat pertahanan Belanda  dengan mendirikan Benteng Vander Wijck. Kini di kompleks benteng itu telah menjadi objek wisata sejarah. Sedangkan fungsi kota militer masih dipertahankan sebagai tempat pendidikan TNI Secata Dodikif Rindam IV/Diponegoro.

Suarabaru.id/Komper Wardopo