KUDUS – Semangat untuk terus meningkatkan pelayanan kepada masyarakat haruslah dimiliki oleh setiap yayasan kesehatan baik swasta maupun milik pemerintah. Dengan begitu, setiap yayasan kesehatan berlomba-lomba untuk memberikan pelayanan yang terbaik kepada masyarakat.
Seperti yang tengah dilakukan oleh RSU Aisyiyah yang kini baru saja melaunching ambulance emergency atau ambulance pelayanan cepat (22/6). Ambulance ini siap untuk mengevakuasi pasien dari rumah atau untuk rujukan ke beberapa rumah sakit lainnya, juga sampai ke luar kota seperti Semarang.
Dalam acara ini hadir pula Bupati Kudus, Ir. HM Tamzil, MT, Ketua PD Muhammadiyah Kudus DR. H. Achmad Hilal Madjdi, M.Pd serta Ketua PW Muhammadiyah Provinsi Jawa Tengah, Drs. H. Tafsir, M.Ag. Masih kata dr. Hilal Majdi.
Pada kesempatan ini juga ikut dilaunching aplikasi sistem pendaftaran secara online. Selain itu, masyarakat juga dapat melihat praktik dokter secara online.
Usai acara launching ambulance emergency dan RSAKu (Rumah Sakit Aisyiyah Kudus) online di halaman parkir, Direktur RSU Aisyiyah Kudus, dr. Hilal Majdi mengatakan, ambulance ini memiliki fasilitas canggih dengan tenaga yang mumpuni sehingga cukup memadai untuk mobile di Kudus dan sekitarnya.
Keistimewaan sistem ini kata dr. Hilal Majdi, pasien dapat mendownload di playstore kemudian pasien juga dapat memantau nomor antrean.
Setelah pasien melakukan pendaftaran kemudian dapat mengetahui jam berapa dirinya nanti mendapat giliran untuk diperiksa. Sehingga tidak perlu menunggu lama di rumah sakit. Setelah dilaunching hari ini, maka mulai Senin depan sudah dapat digunakan.
Dengan diadakannya RSAKu Online ini, kata dia, akan membantu serta mengurangi antrean di rumah sakit. Khususnya untuk pasien rawat jalan. Bahkan pasien pun dapat mendaftar dari rumah.
Sementara itu Bupati Kudus, HM Tamzil dalam sambutannya juga mengapresiasi atas apa yang dilakukan oleh RSU Aisyiyah Kudus dalam usaha untuk meningkatkan pelayanan kepada warga Kudus.
Pada kesempatan ini, Tamzil juga menyinggung terkait program Lapor Tamzil yang bisa melalui medsos seperti facebook, WA maupun twitter bila ada pelayanan umum yang dianggap tidak maksimal. (SuaraBaru.id)