SEMARANG – Dalam rangka memperingati harilingkungan hidup tahun 2019 yang bertemakan Beat Air Pollution, Program Magister dan Doktor Ilmu Lingkungan Sekolah Pasca Sarjana Universitas Diponegoro menyelenggarakan acara ‘’Bedah Buku dan Diskusi Pengendalian Pencemaran Udara’’, Selasa 18 Juni 2019 di Gedung Pasca Sarjana Undip Kampus Pleburan.
Dua buku karya Sudharto P. Hadi, berjudul: Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan Perusahaan (Undip Press) dan Bunga Rampai Manajemen Lingkungan Bagian Kedua (Thafa Media Yogyakarta) akan dibedah oleh Agus Mashud, Vice President CSR Pertamina, Meizar Effendi Direktur SDM dan Umum PT PKT, serta Dr. Krisdyatmiko, pakar CSR UGM.
Buku kedua merupakan sambungan dari buku pertama yang diluncurkan tahun 2014, dan kali ini akan dibedah oleh Dr. Prabang Setiyono, Ketua Program Doktor Ilmu Lingkungan UNS.
Diskusi Pengendalian Pencemaran udara menghadirkan Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan Jawa Tengah, Haryono Setyo Huboyo PhD, dosen Undip dan Achmad Syafrudin, Direktur Eksekutif Komite Penghapusan Bensin Bertimbal.
Laporan Global Environment Outlook (GEO) menyebutkan bahwa polusi udara menduduki peringkat pertama penyebab kematian global dengan rata-rata 7 jutajiwa per tahun, dimana 4 juta di antaranya terjadi di Asia Pasifik.
Data Air Quality Life Index (AQLI) menunjukkan bahwa Indonesia menjadi satu dari 20 negara berpolusi tertinggi di dunia, dimana Jakarta menjadi Kota paling terpolusi di Asia Tenggara dengan empat kali lipat di atas batas aman tahunan menurut standar WHO.
Indeks kualitas udara sebagian besar kota besar di Indonesia dalam kategori buruk dan beberapa di antaranya menunjukkan bahwa dalam setahun hanya ada 22 hari yang kualitas udaranya tergolong baik.Sumber-sumber pencemar berasal dari transportasi, industri, domestic dan sebagainya.
‘’Hari Lingkungan Hidup merupakan momen yang tepat untuk menumbuhkan kesadaran berbagai pihak perlunya menjaga udara bersih. Kita tidak bias berhenti bernafas, tetapi kita bias berbuat sesuat uuntuk membuat kualitas udara lebih baik agar kita bias bernafas lebih baik pula,’’ ungkap Sudharto P. Hadi, penyusun kedua buku yang akan diluncurkan, Jumat (14/06/2019).(SuaraBaru.id)