SEMARANG – Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mendapat laporan bahwa terjadi penurunan penumpang pesawat pada arus mudik lebaran tahun ini. Penurunan penumpang tersebut cukup drastis dan membuat Ganjar geleng-geleng kepala.
Laporan penurunan jumlah pengguna transportasi udara itu diterima Ganjar saat melakukan pantauan ke posko mudik Bandara Internasional Jenderal Ahmad Yani Kota Semarang, Jumat (31/5) pagi.
General Manager PT Angkasa Pura II, Hardi Ariyanto yang mendampingi Ganjar menerangkan, dibanding tahun lalu, jumlah penumpang pesawat di bandara tersebut mengalami penurunan. Hardi juga menunjukkan data terkait penumpang pesawat saat arus mudik tahun ini melalui monitor yang terpasang di dalam posko.
“Dibanding arus mudik lebaran tahun lalu, untuk saat ini terjadi penurunan cukup signifikan,” katanya.
Dalam layar monitor tersebut, terlihat data penumpang pada H-6 lebaran atau Kamis (30/5) kemarin. Pada H-6 lebaran tahun ini, terjadi penurunan pergerakan pesawat sebanyak 14 persen dibanding H-6 lebaran tahun lalu. Tahun 2018, pergerakan pesawat mencapai 136 pada H-6 lebaran, sementar tahun ini, hanya 116 pesawat saja.
Selain itu, untuk penumpang pada H-6 lebaran tahun ini juga mengalami penurunan sebanyak 22 persen dibanding tahun lalu. Tahun 2018 lalu, penumpang pada H-6 lebaran di Bandara Ahmad Yani mencapai 16.925 orang, sementara tahun ini hanya sebanyak 12.989. Sementara Penggunaan kargo juga menurun 28 persen, dari H-6 lebaran tahun lalu sebanyak 77,063 Kg menjadi 54.013 Kg.
“Penurunan terjadi karena faktor mahalnya harga tiket pesawat. Selain itu, dampak adanya jalan tol baru juga sedikit berpengaruh,” terang Hardi.
Dari pantauan tersebut Ganjar meminta kepada maskapai penerbangan untuk menurunkan harga tiketnya. Apalagi saat musim mudik kali ini banyak warga masyarakat yang akan bepergian pulang kampung menggunakan moda transportasi udara.