WONOSOBO-Pengurus Lions Club Wonosobo-Dieng (LCWD) membagikan 1000 nasi bungkus untuk berbuka puasa. Nasi bungkus diberikan bagi para buruh kasar, sopir angkutan dan penyapu jalan di kawasan wisata Dieng, Pasar Garung, Pasar Kertek dan Alun-Alun Wonosobo.
Presiden Lions Club Wonosobo-Dieng, Wilis Diyono mengatakan pembagian nasi bungkus merupakan bentu kepedulian pengurus LCWD kepada kaum dhuafa di bulan ramadan. Nasi bungkus dibagi sore hari menjelang waktu berbuka puasa.
Nasi bungkus yang dibagikan pada kaum dhuafa merupakan hasil iuran anggota LCWD dan donasi pada para dermawan. Pembagian nasi bungkus secara cuma-cuma tersebut sengaja menyasar buruh kasar, kuli bangunan, sopir dan warga lain yang membutuhkan.
“Nasi bungkus diberikan kepada mereka. Sebab, meski sudah memasuki waktu berbuka puasa para buruh kasar atau warga yang tengah berpergian, belum sampai di rumah. Mereka layak mendapat perhatian karena meski bekerja kasar dan berat tapi tetap puasa,” katanya.
Pupuk Kerukunan
Dengan pemberian nasi bungkus secara gratis tersebut diharapkan bisa meringankan beban mereka. Karena mereka tidak harus susah-susah membeli nasi untuk berbuka tapi sudah ada yang memberi. Para penerima mengaku senang dengan pembagian nasi bungkus tersebut.
Di tengah hasil buruh yang tak terlalu banyak, pemberian nasi bungkus secara gratis untuk berbuka puasa tentu sangat berarti. Mereka berharap aksi sosial tersebut tidak hanya diberikan sekali tapi bisa lebih sering lagi.
Senior Member LCWD Paulus P Wibowo mengatakan, selain upaya meringankan beban ekonomi para pekerja dan pengguna jalan, program Lions Club berbagi tersebut menjadi bukti solidaritas kepada sesama. Antarwarga harus saling membantu.
“Meski berbeda agama, muslim dan non muslim, di moment bulan ramadan ini mampu menujukkan sikap saling menghormati dan tolong menolong. Bulan ramadan adalah bulan berbagi bukan bulan untuk saling membenci,” tegasnya.
Melalui program Lions berbagi, imbuh Paulus, LCWD berpesan agar kerukunan antar umat beragama di Wonosobo senantiasa dipupuk dan dijaga. Dengan kerukunan, suasana bulan ramadan dan syawal tetap sejuk dan memberikan kenyamanan bagi semua pihak.
SuaraBaru.id/Muharno Zarka
