WONOGIRI – Ardhi Setyawan (14) sejak Senin sore (6/5) hilang secara misterius, dan disebut-sebut menjadi korban karena digondhol Wewe (makhluk halus berjenis perempuan). Upaya untuk mencari anak berusia SMP tersebut, telah dilakukan dengan memperoleh bantuan warga, pamong desa, aparat kepolisian dan para relawan dari Tim SAR, termasuk telah pula meminta bantuan orang pintar.
Bahkan juga telah dilakukan ritual pencarian anak hilang model kuno, yakni dengan menabuh tampah dan linggis, untuk memunculkan bunyi blek-blek thing . Model pencarian dengan blek-blek thing ini, dulu terhitung manjur ketika untuk melakukan pencarian anak hilang yang digondhol Wewe.
Ardhi merupakan putra lelaki dari pasangan suami-istri Pariman dan Ny Sani, warga Dusun Pancuran RT 1/RW 6, Desa Kaliancar, Kecamatan Selogiri, Kabupaten Wonogiri. Warga menyatakan, Senin sore (6/5), Ardhi ikut ayahnya mencari rumput untuk pakan ternak di lokasi lereng Gunung Pancuran. Namun ketika sang Ayah kembali ke tempat parkir sepeda motor, untuk menaruh rumput perolehannya, tidak lagi mendapati Ardhi di tempat. Hilangnya Ardhi, segera diberitahukan kepada warga dan dilaporkan ke pamong desa, serta dilaporkan ke Polsek Selogiri.
Komandan Operasi SAR Kabupaten Wonogiri, Wisnu, Selasa (7/5), menyatakan, telah menggelar operasi rimba dengan mengerahkan segala daya, untuk menyisir di lokasi search area Gunung Pancuran guna melakukan pencarian. Termasuk telah pula digunakan alat bantu peta lokasi Gunung Pancuran dan sekitarnya. ”Tapi sampai sekarang belum ditemukan,” jelas Wisnu.
Adapun ciri-ciri Ardhi adalah sebagai berikut: remaja pria berusia 14 tahun, berbadan tinggi kurus, rambut pendek hitam, kulit sawo matang. Mengenakan busana kaos warna biru, celana pendek warna abu-abu, bersandal jepit warna biru. Ardhi termasuk anak yang berkebutuhan khusus, dan saat ikut orang tuanya ke Gunung Pancuran, membawa serta ungkal (batu asah untuk menajamkan sabit).(suarabaru.id/bp)
Bahkan juga telah dilakukan ritual pencarian anak hilang model kuno, yakni dengan menabuh tampah dan linggis, untuk memunculkan bunyi blek-blek thing . Model pencarian dengan blek-blek thing ini, dulu terhitung manjur ketika untuk melakukan pencarian anak hilang yang digondhol Wewe.
Ardhi merupakan putra lelaki dari pasangan suami-istri Pariman dan Ny Sani, warga Dusun Pancuran RT 1/RW 6, Desa Kaliancar, Kecamatan Selogiri, Kabupaten Wonogiri. Warga menyatakan, Senin sore (6/5), Ardhi ikut ayahnya mencari rumput untuk pakan ternak di lokasi lereng Gunung Pancuran. Namun ketika sang Ayah kembali ke tempat parkir sepeda motor, untuk menaruh rumput perolehannya, tidak lagi mendapati Ardhi di tempat. Hilangnya Ardhi, segera diberitahukan kepada warga dan dilaporkan ke pamong desa, serta dilaporkan ke Polsek Selogiri.
Komandan Operasi SAR Kabupaten Wonogiri, Wisnu, Selasa (7/5), menyatakan, telah menggelar operasi rimba dengan mengerahkan segala daya, untuk menyisir di lokasi search area Gunung Pancuran guna melakukan pencarian. Termasuk telah pula digunakan alat bantu peta lokasi Gunung Pancuran dan sekitarnya. ”Tapi sampai sekarang belum ditemukan,” jelas Wisnu.
Adapun ciri-ciri Ardhi adalah sebagai berikut: remaja pria berusia 14 tahun, berbadan tinggi kurus, rambut pendek hitam, kulit sawo matang. Mengenakan busana kaos warna biru, celana pendek warna abu-abu, bersandal jepit warna biru. Ardhi termasuk anak yang berkebutuhan khusus, dan saat ikut orang tuanya ke Gunung Pancuran, membawa serta ungkal (batu asah untuk menajamkan sabit).(suarabaru.id/bp)