SLAWI – Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Kabupaten Tegal menyatakan permintaan maaf kepada seluruh pengurus, kader dan calon anggota legislatif (Caleg) serta masyarakat umum. Permintaan maaf itu mengemuka seiring dengan kasus yang menimpa Ketua Umum (Ketum) PPP Romahurmuziy alias Gus Rommy, yang terkena Operasi Tangkap Tangan (OTT) oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Hal ini disampaikan Ketua DPC PPP Kabupaten Tegal Noufal Sholeh melalui Sekretarisnya, Khaeru Sholeh SH, Senin (18/3).
Menurut Khaeru Sholeh yang juga Anggota DPRD Kabupaten Tegal ini, peristiwa yang menimpa Ketum PPP merupakan perbuatan pribadi dan tidak ada kaitannya dengan Partai. Karena itu, biarlah KPK bekerja sesuai prosedur dalam penegakan hukum. Pihaknya mengaku akan tetap solid dan bekerja maksimal untuk meraih target tiga besar di DPRD Kabupaten Tegal pada Pemilihan Anggota Legislatif (Pileg) 2019 ini.
“Saya menghimbau kepada seluruh pengurus DPC, PAC dan Ranting PPP seluruh Kabupaten Tegal untuk tetap solid dan semangat melakukan konsolidasi dan merapatkan barisan dalam menghadapi pelaksanaan Pileg dan Pilpres 17 April ini,” ujarnya.
Politikus muda yang mewakili masyarakat Kecamatan Kramat, Suradadi dan Warureja ini menyatakan, PPP akan selalu berkomitmen dan bertekad memberantas korupsi. Menurutnya, partai berlambang Ka’bah itu merupakan salah satu partai yang mempelopori lahirnya lembaga anti rasuah atau KPK. Selain itu, juga yang mempelopori istilah KKN (Korupsi, Kolusi, Nepotisme). Sholeh meyakini, musibah yang menimpa Rommy tidak akan berdampak pada perolehan suara PPP. Hal itu karena pemilih PPP memahami jika kasus Rommy merupakan masalah pribadi.
“Sekali lagi saya katakan dan meminta kepada seluruh pengurus, kader, dan para caleg, untuk tetap semangat dan jangan sampai kendor dalam bersosialisasi demi kemenangan PPP,” tandasnya.
Suarabaru.id/Guntur