SEMARANG – Tiga Mahasiswa Fakultas Ekonomi (FE) Unissula, Ahmad Ridwan Prasetiyo, Nuryani, Putri Maulida El Rahma berhasil meraih juara dua pada lomba Business Model Canvas Pitching Competition yang diselenggarakan oleh International Social Business Summer Program (ISBSP) 1-10 Juli2018 di Daffodil International University, Dhaka, Bangladesh.
“Project akhir dari program ISBSP adalah kita harus membuat Business Model Canvas secara tim. Dari seluruh peserta dibuat 9 grup dari 16 negara, per grup terdiri atas 7 orang. Kami satu tim dengan 2 mahasiswa Srilanka, Filipina, dan Nigeria,” tutur Nuryani.
Menurutnya, bisnis model canvas adalah kerangka model bisnis yang cukup ditulis di selembar kertas, jadi lebih fokus, fleksibel, dan transparan. Bagaimana cara memanfaatkan barang tersebut sehingga bisa memiliki nilai jual.
“Ide kami adalah membuat perusahaan pengolah limbah sampah botol dan daun menjadi beraneka ragam produk. Karena programnya menjunjung sosial bisnis, maka kami memasukkan unsur sosial bisnis ke dalam business model canvas kami. Dimana kami memanfaatkan orang lokal sebagai pekerja di perusahaan kami dan sebagai resellernya,” jelasnya.
“Bisnis ini yang bisa menikmati bukan hanya kalangan atas namun juga menengah ke bawah. Hal itu yang menjadi nilai tambah sehingga bisa menjadi juara 2,” ungkap Ridwan.
Selain itu, di dalam bisnis model canvas harus memuat key partners, key activities, key resouces, value propositions, customer relations, channels, customer segments, cost structur, dan revenue streams.
ISBSP merupakan program perkuliahan internasional selama 10 hari (1-10 Juli 2018) atas kerja sama Dhaka dengan Unissula. Mereka mengikuti kegiatan perkuliahan, setidaknya ada 14 sesi. Sementara kegiatan itu merupakan salah satu mata kuliah yang diajarkan di kelas internasional tersebut.
“Selama kuliah, kami mendapatkan banyak materi, seperti coming out of the box, social business 360, social entrepeneurship in mind, social business in global platfom, how to create social business, chemistry of social business, dan lain-lain,” kata Ridwan.
“Alhamdulillah tidak menyangka bisa membawa pulang setifikat penghargaan. Semoga akan ada penerus kita yang lebih membanggakan lagi dalam program yang sama. Semoga ilmu yang didapatkan di sana bisa diaplikasikan dan bermanfaat,” ungkap Nuryani.(SuaraBaru.id)