Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Wonogiri, Bambang Haryanto, Minggu (20/1), menyatakan, volume bangunan tembok talud yang ambrol memanjang 25 Meter dan tinggi 7 Meter. Untuk melakukan penanganan darurat sebagai awal upaya pemulihan, telah dilakukan gotong royong kerja bakti massal di lokasi longsoran.
Kapolres Wonogiri AKBP Uri Nartanti Istiwidayati dan Kapolsek Kismantoro Iptu Bambang Suripto, melaui Kasubag Humas Polres Kompol Hariyanto, menyatakan, bencana tanah longsor tertsebut berlangsung Sabtu sore (19/1), bersamaan turunnya hujan deras. Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Wonogiri, menyebutkan, untuk membantu korban bencana tanah longsor, telah dilakukan kerja bakti massal di lokasi bencana.
Kerja bakti massal ini, melibatkan para relawan siaga bencana dari Tim Reaksi Cepat (TRC) BPBD dan dari Forum Pengurangan Resiko Bencana (FPRB) Kabupaten Wonogiri, bersama jajaran Polsek dan Koramil Kismantoro, aparat kecamatan, pamong desa dan warga masyarakat. Ikut terlibat pula para Relawan Peduli Kismantoro (RPK), Komunitas Relawan Independen (KRI), generasi muda Banser dan jajaran terkait lainnya.
Kerja bakti massal fokus melakukan kegiatan pemulihan, sekaligus mengupayakan pengaturan terasering tanah, pemasangan trucuk patok dari galah bambu, pemasangan karung berisi tanah untuk membuat tanggual penahan, serta mengupayakan pengalihan aliran air dari lokasi longsoran. ”Tujuannya agar ketika turun hujan deras lagi, tidak berdampak pada meluasnya volume longsoran,” tegas Bambang Haryanto sembari menambahkan dari BPBD telah pula memberikan bantuan logistik kepada korban.(suarabaru,id/bp)
