WONOSOBO (SUARABARU.ID)-Ketua DPC PKB Wonosobo tahun 1998-2001, yang merupakan periode pertama, Idham Cholid, mengatakan dibutuhkan kebersamaan dalam membangun koalisi partai menghadapi Pilkada 2020.
“Koalisi besar yang digalang PDIP, PKB bersama Partai Demokrat, Partai Nasdem, Partai Hanura dan PAN, saat ini, mengingatkan saya pada Pilkada 2000 lalu,” ujar politisi senior yang pernah menjabat sebagai Ketua DPRD Wonosobo periode 1999-2004 itu.
Saat itu, sambungnya, PKB berkoalisi dengan PDI dan didukung Partai Golkar dan PAN, mengajukan Calon Bupati Trimawan Nugrohadi (PDIP) dan Wakil Bupati Wonosobo Kholiq Arif (PKB).
“Saat ini koalisi yang sama juga dibangun. Persoalannya bukan pada kenapa PKB harus menerima sebagai Wabup, berpasangan dengan PDIP sebagai Cabup?,” ujar pria yang kini menjadi Ketua Umum Jayanusa dan GMPK Wonosobo itu, Selasa (21/7).
Bagi Idham, justru posisi tersebut menjadi pilihan yang realistis karena sampai saat ini melihat belum ada kader PKB yang “siap” ditempatkan diposisi Cabup. Kecuali kalau PKB hanya dijadikan kendaraan politik untuk orang lain.
Majukan Daerah
“Bukankah sama saja dengan menjadikan Ketua DPC PDIP Afif Nurhidayat sebagai Cabup, sementara Ketua DPC PKB M Albar hanya Wabup? Yang penting ada kebersamaan peserta koalisi partai untuk memajukan Wonosobo lebih baik lagi,” tandasnya.
Sebagai mantan Ketua DPC PKB dan Ketua DPRD Wonosobo, Idham menyebut kerjasama dan kebersamaan dalam koalisi Pilkada 2020 itu cukup strategis demi membangun dan memajukan Wonosobo. Sebab kemajuan sebuah daerah dibutuhkan peran semua pihak, termasuk jajaran legislatif.
“Tentu saya bicara ini sebagai mantan Ketua DPC PKB Wonosobo, cukup paham bagaimana mengelola dan membesarkan partai yang didirikan oleh NU ini. Ini mengingatkan saya pada setting politik 2000. Pilkada saat itu PKB berkoalisi dengan PDIP dan didukung partai lain,” ujarnya.
Menurut Idham, perlu kedewasaan dan kecerdasan politik, untuk dapat menerima realitas seperti ini. Koalisi partai merupakan sebuah keniscayaan untuk kepentingan bersama memajukan daerah dan mensejahterakan masyarakat.
“Semua harus menanggalkan ego dan kepentingan pribadi atau kelompok guna mewujudkan kebersamaan untuk Wonosobo lebih baik,” tegas mantan anggota DPR RI dari F-PKB itu.
Muharno Zarka-Wahyu