WONOSOBO(SUARABARU.ID)-Sejumlah 413 mahasiswa baru program studi Ilmu Politik Fakultas Komunikasi dan Sosial (FKSP) Universitas Sains Alquran (Unsiq) Jawa Tengah di Wonosobo mengikuti stadium general (kuliah umum) di Aula Al A’la Unsiq di Kalibeber Mojotengah, Rabu (6/11/2024).
Mahasiswa baru yang mengikuti kuliah umum tersebut merupakan mahasiswa peserta kuliah di luar kota, seperti Pangandaran dan Kuningan (Jawa Barat). Juga Cilacap, Banyumas, Kebumen, Magelang, Tegal, Banjarnegara, dan Semarang (Jawa Tengah).
Stadium general dihadiri langsung oleh Rektor Unsiq Dr H Z Sukawi, MA, Ketua Umum YPIIQ Unsiq Jateng di Wonosobo Heru Irianto, Dekan FKSP Unsiq Drs Moh Amin, MPdI, Ketua Prodi Ilmu Politik FKSP Bambang Sugiyanto, SPdI, MSi dan jajaran dosen di lingkungan FKSP Unsiq Jateng.
Rektor Unsiq Jateng Z Sukawi menyampaikan selamat bergabung mahasiswa baru dengan keluarga besar Unsiq Jateng di Wonosobo. Mereka kini sudah menjadi bagian dari 2.500 ribu mahasiswa baru dari berbagai program studi dan fakultas di perguruan tinggi yang punya tagline “Universitas Transformatif, Humanis dan Qurani”, ini.
“Mari belajar bersama. Mengekplore potensi diri dan mengembangkan multitalenta yang ada. Bisa membangun karakter dan menjadi generasi yang pinter, bener dan berkah. Pinter dan bener ternyata tidak cukup tanpa keberkahan. Apalagi kini banyak generasi Z sudah pinter tapi kurang berkarakter,” tegasnya.
Dalam filosofi Jawa, menurutnya, orang hidup harus punya karakter sepuh. Sepuh bukan berarti keriput tapi bagaimana bisa menjadi contoh, mampu melindungi, mengayomi dan menjadi solusi bagi sebuah persoalan.
“Juga wutuh dan tangguh. Wutuh berarti mampu mengintegrasikan antara konten dan kontek. Menjadi problem solving dan mampu menyelesaikan masalah bukan menjadi bibit persoalan itu sendiri. Tangguh, yakni mampu menghadapi segala situasi dengan baik. Tidak hanya punya IQ tinggi tapi punya spiritual building yang kuat,” tegasnya.
Punya Pengalaman
Sementara itu, Ketua Umum YPIIQ Unsiq Jateng Heru Irianto menambahkan Unsiq punya kelebihan dibandingkan dengan perguruan tinggi yang lain. Saat ini, Unsiq sudah mendapat kepercayaan yang baik dari masyarakat. Jumlah mahasiswa yang ada mencapai 12 ribu lebih.
Unsiq juga merupakan unversitas yang bercirikan transformatif, humanis dan Qurani. Memadukan mutiara luhur tradisi pesantren dan keunggulan universitas modern. Di saat perguruan tinggi yang lain kekurangan mahasiswa baru, mahasiswa baru Unsiq justru terus bertambah.
“Mahasiswa baru prodi Ilmu Politik FKSP kali ini tentu punya pengalaman lapangan yang cukup lengkap. Karena mereka rata-rata telah bekerja di pemerintahan desa bahkan ada yang sudah jadi anggota DPRD. Tentu nanti ada perpaduan pengalaman lapangan dengan teori yang dipelajari dalam perkuliahan,” tuturnya.
Guna menjadi pribadi yang berhasil di masa depan, lanjut Heru, maka mahasiswa baru yang telah bekerja, harus tetap kreatif, inovatif, berpikir politis dan punya kemampuan komunikasi yang baik.
“Jika berfikir kreatif pasti tidak ketinggalan zaman, inovatif punya terobosan baru, politis punya kebijakan yang berpihak pada kepentingan orang banyak dan komunikasif yakni mampu membangun relasi dengan banyak pihak,” tandasnya.
Dekan FKSP Unsiq Drs Moh Amin, MPdI menyatakan dalam sebuah organisasi perguruan tinggi harus ada kebersamaan. Ibarat sepeda ontel semua unsur harus bisa jalan bareng, jika ada satu saja unsur yang tidak bisa berjalan maka semua juga tidak bisa berjalan.
“Maka kami sangat berterima kasih atas kehadiran mahasiswa baru Unsiq yang berasal dari berbagai daerah. Karena mahasiswa merupakan salah satu unsur yang bisa membuat sebuah perguruan tinggi itu bisa berdiri dan berjalan,” tandasnya.
Muharno Zarka