SOLO (SUARABARU.ID) – Dalam rangka memeringati Hari Jadi ke-19 tahun 2020, Dikmaba Polri 2001 Ershi Polresta Surakarta menggelar aksi sosial di Yayasan Lentera Solo, Minggu (12/7/2020). Kegiatan itu sebagai wujud mencintai sesama di tengah pandemi Covid-19 yang tengah mewabah saat ini.
Dalam peringatan hari jadi tahun ini memang dirayakan secara berbeda, karena berada di masa pandemi Corona. Yayasan Lentera Solo merupakan rumah bagi para penderita HIV/AIDS dan dihuni oleh puluhan anak-anak positif HIV/AIDS.
Ketua Ershi Solo Raya, Iptu Dwiyono mengatakan alasan memilih Yayasan Lentera dikarenakan setelah melakukan koordinasi dengan pengurus Ershi, yayasan tersebut sangat membutuhkan uluran dan bantuan tangan dari masyarakat.
“Kami memilih Yayasan Lentera karena kondisi anak-anak di sini cukup memprihatinkan, makanya kami Ershi Polresta Surakarta memutuskan baksos di tempat ini. Kegiatan ini sekaligus dalam rangka HUT ke-74 Bhayangkara,” ucap Dwiyono.
Dia menambahkan, donasi bantuan berasal dari anggaran kas anggota serta sumbangan sukarela lalu diserahkan dalam bentuk uang tunai, sembako, mi instan, pembersih pakaian, popok, dan susu anak, yang disesuaikan dengan kebutuhan Yayasan Lentera.
“Harapan kami dengan baksos Ershi ini, bisa meringankan beban Yayasan Lentera, menghibur anak-anak, dan menambah gizi kebutuhan anak-anak. Kami mohon doa restu supaya dalam melaksanakan tugas lancar dan tidak halangan, dan ke depan bisa melaksanakan baksos di wilayah Solo,” tuturnya.
Sementara itu, pengurus Yayasan Lentera, Puguh Mulyono secara langsung mengucapkan kebanggaan dan terima kasih kepada para polisi yang tergabung dalam Ershi Polresta Surakarta.
“Saya bangga dan berterima kasih atas kegiatan ini karena donasi dan sumbangan yang kami terima bisa bermanfaat bagi anak-anak penderita HIV/AIDS,” kata Puger yang biasa disapa bapak di Yayasan Lentera.
Perlu diketahui, Yayasan Lentera berdiri sejak tahun 2012, dan yayasan pertama kali menampung anak-anak penderita HIV/AIDS, karena di kota lain tidak ada yang berani.
Yayasan Lentera berdiri karena inisiatif dari tiga orang yaitu Kefas Jibrael Lumatefa, Yunus Prasetyo, dan Puger Mulyono. Awal mulanya terbentuk karena banyaknya kasus anak yang banyak ditolak oleh keluarga karena positif menderita HIV/AIDS.
MM