WONOSOBO(SUARABARU.ID)-Pemilihan Ketua Pemuda-Karang Taruna “(Pilkada)” Kampung Mlipak Wonosobo bertempat di Balai Kelurahan Mlipak, Minggu (12/7), berlangsung gayeng dan semarak.
Kegayengan dan kesemarakan bisa dilihat dari cara pemilihan yang digelar laksana Pemilihan Kepala Desa (Pilkades) atau Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada), karena digelar secara langsung, umum, bebas dan rahasia (luber).
Pilkada diawali dari pendataan pemilih, pendaftaran calon, kampanye atau penyampaian visi dan missi, pencoblosan dan penghitungan suara, untuk menentukan pemenang “Pilkada” Kampung Mlipak Wonosobo.
Pemilih yang akan mencoblos, terlebih dahulu melakukan absensi untuk mencocokan data pemilih. Mereka lalu diberi kartu suara bergambar foto calon “Pilkada” untuk dicoblos sesuai pilihan hati nuraninya.
Selanjutnya, pemilih menuju bilik suara yang telah disiapkan untuk mencoblos kartu suara. Kartu suara yang telah dicoblos lalu dilipat dan dimasukan dalam kotak suara. Saat “Pilkada” berlangsung 5 calon duduk di kursi depan dan menyampaikan kampanye berisi visi-missi untuk memajukan Kampung Mlipak.
Apresiasi Positif
Sekretaris “Pilkada” Kampung Mlipak Slamet Wahyudin mengatakan, “Pilkada” diikuti 5 calon, yakni Abas Al Mursi (RW 04), Budi Santo (RW 02), Yaskur (RW 04), Basuki (RW 01) dan Romadhon (RW 04).
“Jumlah pemilih ada 500 pemuda yang merupakan perwakilan 5 RW yang ada di Kampung Mlipak. Setiap RW ada sekitar 100 perwakilan pemuda sebagai pemilih, yang berhak menggunakan hak pilihnya dalam “Pilkada,” katanya.
Tokoh masyarakat Kampung Mlipak Sudarman, yang juga mantan Ketua PWI Wonosobo, mengapresiasi positif adanya “Pilkada” yang digelar cukup unik dan demokratis itu.
“Acara tersebut bisa menjadi media untuk menjalin kekompakan antar pemuda. Pemuda setempat harus bersatu demi kemajuan Kampung Mlipak di masa yang akan datang,” lontarnya.
Pihaknya menambahkan, selain melalui “Pilkada”, kekompakan pemuda bisa dijalin lewat seni dan budaya, olah raga, kegiatan keagamaan, pelatihan ketrampilan dan gerakan membangun potensi ekonomi Kampung Mlipak secara bersama-sama.
Muharno Zarka-Wahyu