WONOSOBO(SUARABARU.ID)–Pondok Pesantren (Ponpes) Al Mubaarok Manggisan Mojotengah Wonosobo disiapakan menjadi pilot project rencana pemberlakuan new normal dalam masa pandemi global virus Corona.
Dengan skema protokol kesehatan yang ketat, prosedur kedatangan santri baru maupun lama dipantau dengan melibatkan beberapa stakeholder baik dari tenaga medis maupun TNI/Polri dengan program Santri Siaga.
Pengasuh Ponpes Al Mubaarok Manggisan, KH Nur Hidayatullah, Kamis (11/6), mengatakan dengan jumlah santri mencapai 3.000, kedatangan santri akan dilakukan secara bertahap dalam beberapa kloter.
“Santri yang datang akan secara bertahap sekitar 400 Santri dalam satu kloter. Nantinya santri akan dikarantina terlebih dahulu selama 14 hari di tempat yang telah disediakan di Ponpes sebelum kloter selanjutnya didatangkan,” ujarnya.
Tidak hanya karantina di dalam komplek Ponpes, santri yang akan masuk ke dalam Ponpes juga harus melakukan karantina mandiri terlebih dahulu di rumah masing-masing selama 14 hari.
KH Nur Hidayatullah menjelaskan, santri yang mengantongi surat sehat dari Puskesma atau fasilitas kesehatan lain yang boleh masuk ke Ponpes.
Bentuk Simpati
Kapolres Wonosobo AKBP Fannky Ani Sugiharto yang memantau langsung proses persiapan kedatangan santri mengatakan, program Santri Siaga yang digagas merupakan bentuk simpati kepada kalangan santri.
Apalagi Ponpes Al Mubarok merupakan salah satu pesantren terbesar di Wonosobo dengan jumlah santri mencapai 3.000 ribu.
“Protokol kesehatan sudah disiapkan mulai dari kedatangan santri dengan pengecekan kesehatan secara ketat dan karantina santri selama 14 hari di ruang yang telah disiapkan,” tegasnya.
Pengecekan, tambah Kapolres Wonosobo, akan dilakukan secara berkala sehingga santri bisa belajar dan beribadah dengan protokol kesehatan.
Program Santri Siaga ini juga akan diterapkan di sejumlah Ponpes yang ada di Wonosobo dengan proyek percontohan Ponpes Al Mubarok Manggisan.
“Diharapkan santri bisa disiplin dengan protokol kesehatan yang telah disiapkan. Karena disiplin ini adalah obat untuk sama-sama mencegah penyebaran Covid-19 dilingkungan Ponpes,” pungkasnya.
Muharno Zarka-Wahyu