MAGELANG (SUARABARU.ID) – Guna membantu dan berupaya untuk menstabilkan harga gula di masyarakat, Pemkab Magelang melalui Dinas Perdagangan Koperasi (Disdagkop) dan UKM menggelar operasi pasar murah khusus komoditi gula pasir.
Kepala Disdagkop dan UKM Kabupaten Magelang, Basirul Hakim mengatakan, kegiatan operasi pasar murah kali ini hanya dipusatkan di halaman Kantor Disdagkop dan UKM Kabupaten Magelang. Dengan khusus menjual komoditi gula pasir bagi masyarakat umum.
“Tujuan utama operasi pasar murah ini berusaha menstabilkan harga gula di masyarakat yang akhir-akhir ini cukup mahal untuk beli di toko-toko,” ungkap, Basirul di sela-sela kegiatan operasi pasar murah, Kamis (14/5).
Disebutkan, operasi pasar murah kali ini memang hanya khusus gula pasir saja dengan menyediakan stok sebanyak 3-5 ton, tergantung dari permintaan masyarakat. Sementara harga yang ditawarkan kepada masyarakat sebesar Rp 12.500/kg. Kondisi harga gula di pasaran saat ini masih mencapai Rp 16.000-17.000/kg.
“Yang jelas ini akan sangat membantu dan meringankan beban masyarakat di tengah pandemi corona terutama menjelang Lebaran,” katanya.
Sementara itu menurut Kabid Perdagangan pada Disdagkop UKM Magelang, Agung Purwadi, khusus harga gula di tengah pandemi dan menjelang Lebaran saat ini mengalami kenaikan yang sangat signifikan. Sedangkan harga kebutuhan pokok yang lainnya relatif stabil.
Disebutkan, harga telur dan daging ayam malah turun dari harga normal. Harga yang naik memang hanya gula dan sudah hampir satu setengah bulan terakhir ini. Selain itu yang lumayan agak naik harganya adalah bawang putih mencapai harga Rp 38.000-40.000/kg dengan harga normal biasanya Rp 35.000. “Selain itu minyak juga sempat naik sedikit, tetapi saat ini sudah mulai stabil kembali,” katanya.
Saat menggelar operasi pasar murah itu pihak Disdagkop Magelang juga tidak lepas dari memperhatikan aturan-aturan protokol kesehatan. Bagi masyarakat yang ingin membeli gula harus menggunakan masker, melalui petugas dengan pemeriksaan thermogun, kemudian mendapat nomor antrean, menunggu dengan tertib dengan duduk menjaga jarak sesuai kursi yang sudah disediakan. “Kemudian saat melakukan pembelian, dibatasi 10 orang masuk dan begitu seterusnya,” pungkas Agung.
Eko Priyono-trs