WONOGIRI (SUARABARU.ID) – Selama Tahun 2024, di kabupaten Wonogiri telah terjadi sebanyak 239 kali bencana, yang berdampak pada sebanyak 398 keluarga. Menyebabkan korban luak berat satu orang dan luka ringan 3 orang serta kerugian materi ditaksir mencapai Rp 10,88 milar.
Kepala Pelaksana (Kalak) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Wonogiri, Fuad Wahyu Pratama, menyatakan, sebanyakan 239 kali bencana tersebut menyebar di 24 dari 25 kecamatan yang ada di Kabupaten Wonogir. ”Manyaran, menjadi satu-satunya kecamatan di Kabupaten Wonogiri yang nihil dari bencana,” tegasnya.
Dijelaskan, sebanyak 239 kali bencana tersebut, terdiri atas bencana tanah longsor 134 kali, angin kencang (puting beliung) 61 kali, banjir 16 kali dan kebakaran 27 kali. Warga yang terdampak bencana tanah longsor sebanyak 138 keluarga, banjir 100 keluarga, angin kencang 132 keluarga, kebakaran 27 keluarga dan bencana tanah bergerak satu keluarga.
Tirtomoyo, disbeutkan menjadi wilayah kecamatan di Kabupaten Wonogiri yang menduduki peringkat teratas dalam jumlah kejadian bhencana. Yakni mencapai sebanyak 55 kali, terdiri atas bencana tanah longsor sebanyak 52 kali, banjir satu kali dan angin kencang 2 kali.
Peringat kedua ditempati Kecamatan Eromoko dengan 18 kejadian. Terdiri atas bencana tanah longsor sebanyak 3 kali, banjir (3 kali), angin kencang (10 kali) dan 2 kali musibah kebakaran. Urutan ketiga di tempati Kecamatan Wonogiri Kota, dengan jumlah sebanyak 17 kali. Terdiri atas bencana tanah longsor 3 kali, angin kencang (7 kali) dan musibah kebakaran (5 kali).
Hidrometeorologi
Urutan keempat ditempat Kecamatan Karangtengah, dengan jumlah kejadian sebanyak 16 kali bencana. Terdiri atas bencana tanah longsor sebanyak 15 kali dan angin kencang satu kali. Untuk urutan kelima, Kecamatan Jatiroto sebanyak 15 kali, terdiri atas bencana 12 kali, banjir (2 kali) dan musibah kebakaran (2 kali).
Rangking keenam ditempati Kecamatan Selogiri dengan jumlah kejadian bencana sebanyak 12 kali, terdiri atas tanah longsor sebanyak 6 kali, angin kencang (1 kali) dan musibah kebakaran (5 kali). Ketujuh, Kecamatan Jatipurno, dengan kejadian sebanyak 11 kali, terdiri atas 7 kali bencana tanah longsor, 3 bencana angin kencang dan 1 kali musibah kebakaran.
Kecamatan Jatisrono, menempati urutan kedelapan dengan jumlah kejadian sebanyak 10 kali, terdiri atas bencana tanah longsor sebanyak 5 kali, banjir (1 kali), angin kencang 2 kali dan musibah kebakaran sebanyak 2 kali.
Sebanyak 16 wilayah kecamatan lainnya, jumlah bencananya di bawah angka 10, termasuk Kecamatan Paranggupito hanya terjadi satu kali, yakni bencana angin kencang. Kemudian Manyaran, dilaporkan menjadi satu-satunya wilayah kecamatan di Kabupaten Wonogiri yang nihil bencana.
Mencermati data bencana tersebut, pihak BPBD Kabupaten Wonogirim mengimbau kepada masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaannya. Bersikap hati-hati dalam menjaga diri dan keluarganya. Utamanya di cuaca ekstrem pada musim penghujan yang saat ini tengah berlangsung. Waspada terhadap kemunculan bencana hidrometeorologi, seperti angin kencang atau puting beliung, tanah longsor dan banjir.(Bambang Pur)