SEMARANG (SUARABARU.ID)– Pakar di bidang antioksidan alami dari Universitas Semarang (USM), yang baru saja menerima SK Guru Besar, Prof Dr Ir Rohadi MP mengungkapkan, pentingnya senyawa antioksidan alami, dalam kehidupan sehari-hari.
”Antioksidan alami adalah solusi masa depan yang lebih aman dan ramah lingkungan, bila dibandingkan dengan bahan sintetis. Senyawa ini mampu menghambat oksidasi yang menjadi penyebab berbagai penyakit degeneratif, seperti jantung, stroke, dan alzheimer,” kata dia dalam keterangannya, usai menerima SK Guru Besar, Selasa (14/1/2025).
Menurutnya, antioksidan alami tidak hanya berperan dalam kesehatan, tetapi juga sangat aplikatif di bidang kosmetik dan pengawetan makanan.
BACA JUGA: Dosen USM Dr Rohmini Dikukuhkan Jadi Sekretaris Dewan Pakar DPP PPI
”Penelitian saya fokus pada pengembangan antioksidan alami yang berasal dari bahan-bahan seperti buah-buahan, sayuran, dan tanaman lainnya. Selain lebih aman, antioksidan alami juga memiliki potensi besar untuk menggantikan antioksidan sintetis, yang dapat menimbulkan risiko kesehatan jangka panjang,” tambahnya.
Dia juga menyoroti tren global, yang mulai beralih dari antioksidan sintetis ke antioksidan alami. Dia percaya, inovasi di bidang ini dapat memberikan manfaat besar, baik bagi masyarakat maupun industri. ”Terutama dalam pengembangan produk-produk ramah lingkungan dan berkelanjutan,” jelasnya.
Menanggapi pencapaiannya sebagai Guru Besar, Rohadi menyatakan, pencapaian jabatan Guru Besar itu bukan akhir, melainkan awal dari tanggung jawab yang lebih besar.
BACA JUGA: Tim PKM USM Adakan Pelatihan Pengeringan Maggot di Desa Sugihmanik
”Saya berharap bisa terus berkontribusi, menginspirasi mahasiswa, dan mengembangkan riset di bidang antioksidan alami, agar hasilnya dapat dirasakan masyarakat luas,” tukas Prof Rohadi.
Dia menambahkan, jabatan Guru Besar adalah amanah besar yang harus dipertanggungjawabkan. ”Guru besar bukan gelar akademik, tapi jabatan fungsional tertinggi bagi seorang dosen. Ini adalah amanah dari masyarakat, rektor, dan institusi pendidikan, untuk menjadi role model. Baik dalam riset, pengajaran, maupun pengabdian kepada masyarakat,” tegas dia.
Riyan