JC Tukiman Tarunasayoga
BACALAH rampek seperti Anda mengatakan kakek. Sedang untuk kethek, bacalah seperti Anda mengatakan jelek. Jadi, rampek-rampek kethek harus diucapkan seperti mengatakan kakek-kakek jelek.
Maaf seribu maaf para kakek, Anda tidak ada yang jelek kok. Saking baiknya para kakek, tidak kurang mereka yang menimbun harta sampai tujuh turunan, agar dikenang oleh anak cucu, cicit dst sebagai kakek yang baik.
Kembali ke rampek-rampek kethek, kita perlu menguraikan dulu kethek-nya, baru menyusul rampek-nya.
Kethek Anak Munyuk
Kethek itu anak munyuk, kera; atau munyuk cilik. Ia sangat lincah, baik ketika memanjat pohon atau pun berlari. Hidup para kethek ini komunal, kelihatan sekali mereka itu “mangan ora mangan, sing penting komunal …
Lihat saja cara kethek-kethek ini mencari makan. Misal di daerah wisata, para kethek ini secara berkelompok menunggu dilempari makanan oleh wisatawan yang lalu lalang.
Di Sangeh Bali, kethek-kethek lebih berani lagi. Yaitu, mengambil bahkan merebut makanan atau apa saja yang dibawa oleh wisatawan.
Nah……berbagai upaya para kethek cari makan(an) inilah, dikenal sekali cara favoritnya, yaitu ngrampek-ngrampek.
Ngrampek
Ngrampek itu bermakna (1) mendekati orang dengan cara seolah-olah penuh sikap sopan. Ke (2) ngrampek juga dapat dilakukan dengan jual muka memelas, dan yang (3) ngrampek itu jika dilakukan oleh manusia, ia akan berkisah sedih penuh derita agar diberi belas kasihan.
Baca juga Digajahi – Di-gajah-i
Nah…..itulah ngrampek-ngrampek model kethek, dan jika kethek-nya itu made in Sangeh, bisa-bisa malah merebut menggunakan kekerasan.
Dengan kata lain, ngrampek-ngrampek kethek bisa bermula dari tingkah sopan namun penuh kisah derita, tetapi lama-kelamaan ia dapat melakukan kekerasan untuk sebuah maksud.
Dewasa ini, tidak sedikit orang yang menempuh strategi rampek-rampek kethek untuk mencapai maksud tertentunya.
Orang mungkin saja menjilat sedemikian hebat-kuatnya demi suatu tujuan. Hal yang sama, orang mungkin saja menyanjung-sanjung seseorang sedemikian tuntasnya.
Demi apa itu semua dilakukan? Yahhhhh ngrampek-ngrampek kethek tadi, demi memeroleh sesuatu dan jika perlu ya ngrebut model kethek Sangeh.
Sederhananya: Ngrampek-ngrampek itu nyedhak-nyedhak, mendekati orang, agar beroleh belas kasihan. Wujud belas kasihan itu macam-macam, antara lain agar diberi maaf, diberi uang, atau diberi jabatan. Itu semua dilakukan secara seolah-olah sopan. Sebab, bila tidak diberi, si kethek dapat saja merebut dengan berbagai cara.
Politik rampek-rampek, asyikkkk lho
JC Tukiman Tarunasayga, Ketua Dewan Penyantun Soegijapranata Catholic University