SRAGEN (SUARABARU.ID) – Pentas wayang orang memperingati Natal 2024 Gereja Kristen Jawa (GKJ) Taman Murni Sragen yang digelar di Gedung Kartini di Jalan Raya Sukowati, Kamis (26/12/2024) berlangsung meriah.
Fragmen lakon yang dipilih “Lahirnya Bima” atau “Bima Bungkus”. Pentas wayang ternyata juga menjadi catatan sejarah gereja itu. Kok bisa? Selain pentas wayang seperti itu baru kali pertama digelar gereja, ternyata banyak pemain yang terlibat sebelumnya tidak pernah belajar wayang orang.
“Ini juga menjadi catatan sejarah hidup saya, karena baru kali pertama pentas wayang wong,” tutur Hendratmoko alias Koko pemeran Prabu Destarastra.
Dalang Ki Joko Suseno, S.Sn sebagai pengajar dan pembimbing, awalnya terlihat pesimistis. Dia khawatir saat pentas live berlangsung, pemainnya tidak hafal adegan demi adegan maupun dialognya.
Hal itu bisa terjadi lantaran 90 persen dari 40 pemainnya adalah orang baru yang belum pernah menari, apalagi tampil di pentas wayang orang. “Tapi terus dicoba dan berlatih selama tiga bulan lebih,” tuturnya.
Begitu pula para pengrawit atau pengiring gending belajar Selama tiga bulan, belajar ditempat terpisah. Baru di awal Desember 2024, latihan gabungan untuk mensinkronkan antara latihan wayang orang dengan iringan gending. Sisa waktu tinggal sepekan, iringan Gending Karawitan Murni Laras dengan adegan wayang belum sinkron.