SALATIGA (SUARABARU.ID) – Lapangan Sepak Bola Universitas Kristen Satya Wacana (UKSW) berubah menjadi arena eksplorasi ide-ide kewirausahaan kreatif nan inovatif melalui Expo & Closing Ceremony Wirausaha Merdeka (WMK) Membara 2024.
Berhiaskan 70 stand, acara tersebut memamerkan karya 40 kelompok mahasiswa dari Program WMK, 14 kelompok Program Pengembangan Mahasiswa Wirausaha (P2MW) dan Young Entrepreneur Progressive and Outstanding (YourProud), hingga kolaborasi dengan UMKM dan Dunia Usaha dan Dunia Industri (DUDI).
Dengan tema besar “Energi Muda, Perubahan Nyata: Kreativitas, Kolaborasi, dan Inovasi Menuju Indonesia yang Lebih Maju”, acara ini menjadi puncak perjalanan tiga bulan intensif pengembangan kewirausahaan mahasiswa UKSW bersama empat universitas mitra di Jawa Tengah. Program ini bertujuan menciptakan generasi wirausahawan muda yang tidak hanya kreatif dan inovatif, tetapi juga peduli terhadap isu sosial dan lingkungan.
Produk-produk inovatif peserta WMK berhasil mencuri perhatian pengunjung dalam pameran. Salah satunya adalah Coffee Candle, lilin aromaterapi berbahan minyak jelantah rumah tangga. Produk ini lahir berkat bimbingan intensif dari dosen pembimbing lapangan (DPL) dan pengusaha berpengalaman.
“Dukungan dari UKSW sangat besar. Expo ini adalah kesempatan emas untuk memperkenalkan produk kami kepada masyarakat,” ungkap mahasiswa Fakultas Pertanian dan Bisnis (FPB) UKSW, Yusuf Christian belum lama ini.
Tak kalah menarik, inovasi daur ulang plastik Re-Bricks juga menjadi sorotan. Limbah plastik yang biasanya menjadi ancaman lingkungan, kini diubah menjadi barang fungsional seperti gantungan kunci, tempat pensil, hingga furniture seperti meja dan kursi. “Selain memberikan nilai ekonomis, produk ini membawa pesan tentang keberlanjutan dan tanggung jawab lingkungan,” ujar mahasiswa Fakultas Ekonomika dan Bisnis (FEB) UKSW Ray Isa Cipta Handal.
Sementara itu, tim Corn Fancy Craft dari Universitas Islam Batik Surakarta menghadirkan produk kerajinan tangan berbahan bonggol jagung yang diubah menjadi barang bernilai tinggi seperti lampu dekoratif, vas bunga, dan tempat tisu. Produk ini tak hanya memanfaatkan limbah melimpah di pedesaan, tetapi juga menawarkan solusi ekonomi kreatif bagi masyarakat lokal.
Menuju entrepreneurship research university
Rektor UKSW Prof. Intiyas Utami menyatakan, partisipasi UKSW dalam Program WMK yang merupakan bagian program Kampus Merdeka Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Indonesia Ini merupakan bagian dari visi besar universitas menuju entrepreneurship research university.
“Kami ingin lulusan UKSW menjadi agen perubahan. Mereka harus mampu melihat permasalahan di sekitar mereka, mencari solusi inovatif, dan memberikan dampak nyata. Kolaborasi dengan pemerintah daerah dan sektor industri menjadi langkah strategis kami untuk mewujudkan visi ini,” ujar Rektor Intiyas.
Ketua Pengelola WMK Membara 2024 UKSW Prof. Ir. Lieli Suharti, M.M., Ph.D., menjelaskan, program ini lebih dari sekedar pelatihan wirausaha. “Melalui kolaborasi dengan lima perguruan tinggi di Jawa Tengah, kami ingin mencetak generasi wirausahawan muda yang mampu menciptakan lapangan kerja dan memberikan solusi inovatif bagi masyarakat,” ungkapnya.
Program ini dirancang sebagai perjalanan bertahap, dimulai dengan pemberian wawasan kewirausahaan melalui sesi inspirasi dari pelaku bisnis sosial, diikuti dengan masa inkubasi selama sepuluh minggu di mana mahasiswa dibimbing secara intensif oleh para mentor. Setiap ide diuji, setiap prototipe dikembangkan, hingga akhirnya siap diluncurkan ke pasar pada tahap akhir.