JEPARA (SUARABARU.ID)- Acara puncak Haul Sultan Hadlirin yang ke- 491 di Masjid Astana Hinggil Mantingan, Jepara, Senin (18/11/2024) dihadiri, Prof KH. Said Aqil Siradj.
Mantan Ketua Umum PBNU tersebut mengamanahkan kepada para pengurus NU dan jama’ah agar membimbing masyarakat di Jepara sesuai dengan paham Ahlussunnah wal Jamaah (Aswaja). Terutama bagi mereka yang masih awam, tidak mengerti tentang dalil-dalil dan usul fiqh.
Kiai Said juga menekankan kepada para jama’ah untuk selalu mencintai NKRI. “NKRI ini merupakan produk final dan patut kita jaga bersama. Karena keberkahannya, hingga sekarang negara kita masih terjaga dengan baik”, kata Kiai Said.
“Kalau sampai masyarakat yang anti NKRI semakin kuat dan banyak, mereka akan merasa punya kekuatan melawan pemerintah, akhirnya terjadi perang saudara seperti di Yaman dan Sudan,” tegasnya.
Lebih jauh lulusan Universitas Ummul Qura, Makkah ini mengatakan khazanah Islam nusantara di Indonesia juga dirasa telah sesuai dengan tuntunan sunah Rasulullah SAW. “Keilmuan ulama Nusantara tidak perlu diragukan dan diakui bangsa Arab”, ungkapnya.
Contohnya disini ada beliau-beliau Waliyullah Sultan Hadlirin, Ratu Kalinyamat. “Mereka tidak menggunakan nama yang syar’i namun contoh peran mereka telah mencerminkan nilai-nilai Islam”, ujar Kiai Said.
Ulama kelahiran Cirenon itu kembali menegaskan, bahwa masyarakat Jepara harus menjaga kearifan tersebut. Karena Jepara dikenal juga dengan tanahnya para Wali, banyak makam-makam Aulia yang tersebar dipenjuru Kota Ukir.
“Selama masyarakat terus seperti itu, maka dijamin dengan berkah Waliyullah Sultan Hadlirin Mantingan semoga tetap aman Baldatun Thayyibatun wa Rabbun Ghofur”, terangnya.
ua/xlp