blank
Ketua MWC NU Kecamatan Jepara, Kyai Aunur Rofiq, M.Pd saat menyerahkan buku Mozaik Pengabdian AKBP Wahyu Nugroho Setyawan di Bumi Kartini. Foto: Hadepe

JEPARA (SUARABARU.ID) – Dalam rangka Peringatan  Hari Santri tahun 2024, sebanyak 50 peserta mengikuti  kegiatan Pelatihan Jurnalistik Santri Menulis yang berlangsung di Gedung Shima Kompleks Pemda Jepara, Minggu 27 Oktober 2024. Peserta berasal dari utusan Ranting NU di Kecamatan Jepara serta sejumlah sekolah SLTA di Jepara.

blank
Pemgurus MWC NU Kec.Jepara, narasumber dan peserfta pelatihan. Foto: Dok panitia

Dalam pelatihan ini sejumlah peserta yang aktif mengikuti kegiatan   juga mendapatkan buku Mozaik Pengadian AKBP Wahyu Nugroho Setyawan di Bumi Kartini serta sejumlah buku karya Hadi Priyanto.

blank
Hadi Priyanto saat memberikan motivasi menulis. Foto: Dok Panitia

Kegiatan yang diselenggarakan oleh MWC NU Kecamatan Jepara dan Yayasan Kartini Indonesia ini menghadirkan 3 orang narasumber yaitu jurnalis Hadi Priyanto , Amaliyatul Hidayah Rofiq Duta Bahasa Jateng dan Duta Genre Jepara   Fadhilatul Hidayah Rofiq. Pelatihan dibuka oleh Sekretaris MWC NU Kecamatan Jepara, Roeddy Sapto Hartono. Sedangkan moderator pelatihan adalah  Dwi Yatno.

blank
Pelatihan dibuka oleh Sekretaris MWC NU Kecamatan Jepara, Roeddy Sapto Hartono.

Dalam pelatihan tersebut Hadi Priyanto memberikan motivasi para peserta untuk giat menulis dan menjadikannya sebagai sebuah budaya “Namun sebelumnya kalian harus membiasakan diri dengan membaca. Menulis dan membaca  bagaikan sekeping mata uang yang tidak mungkin dipisahkan. Dengan membaca  di dapat banyak pengetahuan yang bisa menjadi sumber inspirasi menulis,” ujar Hadi Priyanto

blank
Dwi Yatno saat menyerahkan buku Mozaik Pengabdian AKBP Wahyu Nugroho Setyawan di Bumi Kartini. Foto: Dok Panitia

Menurut Hadi, untuk dapat menjadi seorang penulis, disamping membaca harus didasari dengan niat dan keinginan yang kuat. “Soal ketrampilan itu mudah selama memiliki semangat untuk menulis. Disamping membaca, kalian bisa bergabung dengan komunitas – komunitas literasi yang ada,” ujar Hadi yang juga  pengelola Rumah Literasi R.A Kartini.

blank
Amaliyatul Hidayah Rofiq saat memberikan tips merqaih cita-cita. Foto: Dok Panitia

Hadi juga meminta sejumlah peserta  yang memiliki minat menulis untuk memberikan testimoni  pengalaman dan apa yang telah dilakukan kepada peserta lain.

Sementara Duta Bahasa Jateng Amaliyatul Hidayah Rofiq  memberikan motivasi khusus meraih sukses. “  Mulailah dengan mengenal diri senidri dan tentukan cita-cita yang ingin kalian raih,” ujar  Amaliya yang juga menjadi Presiden BEM Unisbank Semarang

blank
Faradhila saat berdialog dengan peserta seputar program Duta Genre. Foto: Dok Panitia

Selanjutnya menurut Amaliya perlu melakukan ikhtiar yang disebutnya sebagai jalan utama untuk meraih cita-cita. “Setelah itu perlu dirumuskan aksi dengan membuat daftar kegiatan apa yang akan kita lakukan. Hal penting lainnya adalah berdoa setiap waktu dan juga meminta doa dari orang tua dan guru. Hal terakhir adalah tawakal, serahkan semua kepada  Tuhan,” tuturnya.

blank
Sebagian peserta yang mendapatkan buku Mozaik Pengabdian AKBP Wahyu Nugroho Setyawan di Bumi Kartini

Sedangkan Duta Genre Jepara, Faradhila Hidayah Rofiq menyampaikan program Genre diantaranya kesehatan reproduksi, pencegahan pernikahan dini, HIV / AIDS dan Napza. “Mari kita jadikan gerakan pencegahan nikah dini,” ujar Faradhila yang juga siswa MAN 1 Jepara

Hadepe