Untuk mengatasi permasalahan sampah, pasangan Yoyok-Jos ingin Ingin Bentuk BUMD Persampahan dan Berikan Bantuan Modal Bank Sampah. Foto: Dok

SEMARANG (SUARABARU.ID) – Pasangan calon wali kota dan wakil wali kota Semarang nomor urut 2, Yoyok Sukawi-Joko Santoso (Yoyok-Joss) memberikan perhatian penuh pada persoalan sampah dalam visi misi dan program unggulan yang ditawarkannya pada Pilwakot Semarang 2024.

Calon Wali Kota Semarang, Yoyok Sukawi mengatakan, produksi sampah di Kota Semarang mencapai 1.000 sampai 1.200 ton per hari. Namun sebagian besar sampah-sampah yang diproduksi ini berakhir di tempat pemrosesan akhir (TPA) Jatibarang dan hanya sedikit yang dapat dikelola lebih dulu oleh masyarakat.

Menjawab persoalan ini, pihaknya menawarkan program Semarang Berseri. Program yang digagas Yoyok-Joss ini akan berfokus pada peningkatan kualitas lingkungan hidup di Kota Semarang melalui pengelolaan persampahan yang terintegrasi dan responsif.

Paslon Yoyok Sukawi dan Joko Santoso . Foto : Hery Priyono

“Program Semarang Berseri dalam realisasinya nanti melibatkan pembentukan BUMD pengelola persampahan, pembangunan infrastruktur hilir persampahan, dan dukungan bagi gerakan bank sampah,” ungkap Yoyok Sukawi.

Dikatakannya, produksi sampah di Kota Semarang harus dikelola dengan baik sebelum dikirim ke TPA. Oleh sebab itu Yoyok-Joss ingin membentuk BUMD yang khusus menangani pengelolaan persampahan dan memastikan operasional yang efisien dan responsif terhadap kebutuhan masyarakat.

Melalui program Semarang Berseri, pihaknya juga membangun infrastruktur hilir persampahan dengan penyediaan TPS3R atau Tempat Pengelolaan Sampah Reuse, Reduce, dan Recycle (mengurangi – menggunakan – daur ulang) di masing-masing kelurahan.

Berbeda dengan TPA sebagai tempat akhir dari perjalanan sampah, di TPS3R sampah diolah terlebih dahulu dengan prinsip 3R. Dia meyakini bahwa pendekatan 3R (Reduce, Reuse, dan Recycle) masih efektif untuk mengelola sampah atau limbah.

“Kami ingin membangun TPS3R di setiap kelurahan untuk mengoptimalkan pengelolaan sampah dan mengurangi limbah yang berakhir di TPA Jatibarang. Di sini kesadaran masyarakat dalam pilah sampah sangat penting untuk menyukseskan program kami,” kata CEO PSIS tersebut.

Sementara calon Wakil Wali Kota Semarang, Joko Santoso menambahkan, salah satu kebijakan yang diambil dalam menangani persoalan sampah di Kota Semarang ialah memberikan kepastian hukum dan bantuan permodalan terhadap gerakan bank sampah tingkat RT.

“Kami Yoyok-Joss akan mengupayakan penyediaan dukungan hukum dan bantuan permodalan bagi gerakan bank sampah di tingkat RT untuk meningkatkan partisipasi masyarakat dalam pengelolaan sampah yang ramah lingkungan dan berkelanjutan,” ungkap Joko Joss.

Hery Priyono