GROBOGAN (SUARABARU.ID) – Hujan deras yang mengguyur Kabupaten Grobogan, khususnya di wilayah Kecamatan Grobogan dan Brati membuat jalan raya Grobogan – Brati tergenang air. Genangan air bukan berasal dari air hujan yang turun, melainkan gedebog (batang-red) pisang yang menghambat jalannya saluran air, Sabtu (14/12).
Warga yang tinggal di sekitaran lokasi genangan mengeluhkan hal ini. Pugarta, salah satu warga, mengatakan banyaknya sampah menyumbat aliran sungai irigasi sehingga air tidak bisa mengalir sampai ke sawah. Termasuk batang pohon pisang.
“Rumah saya aman dari genangan air, tetapi sungai penuh sampah debog pisang. Kemarin sore, warga langsung melakukan kerjabakti bersama untuk membersihkan sampah debog,” ujar Pugarta, Minggu (15/12).
Adanya genangan air ini dibenarkan Kepala Pelaksana BPBD Grobogan, Endang Sulistyaningsih. Menurut Endang, genangan air ini terjadi di wilayah Pucang, Kecamatan Grobogan dan Brati. Batang-batang pohon pisang tersebut berada di dalam saluran irigasi, tepatnya di depan Asrama Tentara Pucang.
“Ada gedebog pisang yang membuat saluran air tersumbat dan memunculkan genangan,” jelas Endang, saat dikonfirmasi.
Terlihat di saluran air tersebut, batang-batang pohon pisang bergerak mengikuti arus aliran air dan terhenti di antara pohon kedua pohon. Hal ini membuat aliran air menjadi tersumbat.
Pihak BPBD Grobogan yang mendapatkan laporan musibah ini langsung bergerak menuju ke lokasi. Para petugas membersihkan batang-batang pohon pisang ini.
“Tadi malam petugas BPBD datang ke lokasi untuk membersihkan batang-batang pohon pisang yang menyumbat saluran, tetapi karena harus pakai alat berat jadi belum bisa dilanjutkan,” ujar Endang.
Pihaknya memastikan, besok saluran air akan kembali lancar seperti semula setelah dibersihkan dengan menggunakan alat berat.
Imbauan
Memasuki musim hujan, Endang juga mengimbau kepada masyarakat agar jangan membuang sampah di saluran ataupun sungai. Di samping itu, pihaknya juga meminta kepada seluruh orang tua agar melarang anak-anaknya bermain di sekitar aliran sungai maupun embung.
“Kami berharap, masyarakat sadar akan alam. Kita jaga alam, alam juga akan jaga kita. Jangan buang sampah sembarangan, terutama di saluran air atau sungai. Selain itu, para orang tua agar melarang anaknya bermain di sungai atau embung saat-saat musim hujan ini. Dua bulan ke depan puncak curah hujan tertinggi, jadi masyarakat diharapkan untuk waspada terhadap tanah longsor dan banjir,” pungkasnya.
Hana Eswe