Progdi S1 Teknik Sipil Fakultas Teknik USM, menyelenggarakan sosialisasi kurikulum OBE, di Hotel Quest, Semarang, Kamis (8/8/2024). Foto: dok/usm

SEMARANG (SUARABARU.ID)– Program Studi S1 Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Semarang (USM), menyelenggarakan sosialisasi kurikulum Outcome Based Education (OBE), di Hotel Quest, Semarang, Kamis (8/8/2024).

Kegiatan itu dihadiri Dekan Fakultas Teknik USM, Dr Purwanto ST MT, Wakil Dekan I (Bidang Akademik, Kemahasiswaan dan Alumni) FT USM, Ferry Firmawan ST MT PhD, Kajur Teknik Sipil merangkap Kaprog S-1 Teknik Sipil USM, Ngudi Hari Crista ST MT.

Lalu ada juga Sekjur Teknik Sipil merangkap Sekprog S-1 Teknik Sipil, Trias Widorini ST MEng, segenap dosen dan alumni prodi S1-Teknik Sipil USM, serta perwakilan organisasi mahasiswa Teknik Sipil USM.

BACA JUGA: Tim Tenis USM dan PT PPSD Jalan Tol Semarang-Demak Tanding Persahabatan

Dalam keterangannya Dr Purwanto mengatakan, kurikulum OBE merupakan regulasi dari Kementrian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti), dan Lembaga Akreditasi Mandiri (LAM) Teknik. Dalam Kurikulum itu, fokus utamanya pada outcome atau luaran, seberapa jauh capaian lulusan.

”Melalui Kurikulum OBE, dengan capaian lulusan, kita akan tahu mapping bahwa lulusan itu kerjanya dimana. Dari situ nanti mempermudah kita dalam menyusun kurikulumnya. Memang selama ini,” katanya

Disutkan juga, kalau dilihat dari hasil tracer study, terutama lulusan Teknik Sipil USM, banyak yang bekerja di bidang konstruksi sebagai kontraktor, konsultasi, maupun di instansi pemerintah, hingga dinas pekerjaan umum. Kurikulum OBE sendiri baru akan diberlakukan September 2024 mendatang.

BACA JUGA: Kemenkominfo Gelar Nonton Bareng Digital Safety 101 : Dasar Keamanan Akun Media Sosial

”Tantangannya memang seperti bagaimana kita menpersiapkan mahasiswa, bahwa pembelajaran tidak hanya terfokus pada teacher centered learning, tapi juga student centered learning. Jadi bagaimana mahasiswa mengolah pemikirannya, untuk membuat model dan tantangan baru yang diharapkan nanti ada luaran yang siap kerja, dimana dibutuhkan di masyarakat,” tambahnya.

Hal senada diungkapkan Ngudi Hari Crista. Menurutnya, kurikulum OBE merupakan kurikulum perubahan dan terbaru, yang berbasis capaian pembelajaran.

”Dari semua itu, pembelajaran maupun outcome-nya harus memenuhi capaian pembelajaran. Jadi evaluasi yang harus kita persiapkan, mungkin dari mahasiswanya sendiri, dosennya, dan dari situlah kita melakukan pembelajaran yang disebut student centered,” ungkapnya.

BACA JUGA: Pemanfaatan DBHCHT Sukses Antarkan Kudus Raih UHC Awards 2024

Dia berharap, dengan diberlakukannya Kurikulum OBE nanti, para mahasiswa akan lebih aktif lagi. Selain itu, dengan menerapkan kurikulum OBE, dapat mengevaluasi dari hasil-hasil pembelajaran yang sesuai dengan luaran di lapangan.

”Dalam pembelajarannya nanti, mahasiswa harus lebih aktif, karena kurikulum itu ada yang namanya mata kuliah perancang bangunan, perancangan gedung, sipil, perencanaan bangunan air. Jadi dituntut, bahwa luaran itu nantinya bisa digunakan untuk ke depannya,” tukas Ngudi Hari.

Riyan