SURAKARTA (SUARABARU.ID) – Siswa SMA se-Kota Surakarta dan Magelang Jawa Tengah, mengikuti kegiatan literasi digital nobar, dengan tema Digital Safety 101 : Dasar Keamanan Akun Media Sosial, Jumat (9/8).
Kegiatan ini digelar Kementerian Komunikasi dan Informatika bekerjasama dengan Dinas Pendidikan Jawa Tengah, secara zoom langsung dari SMAN 6 Surakarta Jawa Tengah.
Kegiatan nobar tersebut digelar guna mengedukasi para siswa SMA, agar mengerti cara mengatasi intimidasi online terkait gender, mencegah penyalahgunaan data pribadi oleh pihak yang tidak bertanggung jawab. Serta hak kendali atas data pribadi, yang memungkinan pelanggaran keamanan data pribadi.
Pengelola Sarana dan Prasarana Pendidikan Menengah Edi Purwanto SE MM mengatakan, para siswa bisa menggunakan perangkat digital sesuai dengan fungsinya. Yang paling utama adalah, para siswa dan pendidik agar selalu waspada dan bisa menjaga privasi data pribadi agar tidak disalah gunakan oleh pihak yang tidak bertanggung jawab.
“Perlu adanya kesadaran dalam diri para siswa terhadap pentingnya menjaga data pribadi, karena pada dasarnya hal-hal tersebut dimulai dari diri sendiri. Ada empat pilar yang menjadi bagian dari kerangka kerja pengembangan kurikulum Literasi Digital, Digital Skill, Digital Culture, Digital Ethics, Digital Safety. Keempat pilar kerangka pengembangan kurikulum Literasi Digital ini, digunakan sebagai pengukuran kemampuan para siswa dalam menguasai teknologi digital.” ungkap Edi.
Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo), telah mengeluarkan beberapa tips untuk melindungi data pribadi. Seperti mengganti kata sandi (password) secara berkala. Tidak membuka tautan mencurigakan di dalam e-mail, SMS atau kanal sosial media lain.
Menggunakan perangkat lunak yang legal, menghindari koneksi internet nirkabel (Wi-Fi) di sembarang tempat, dan jangan menunjukkan data pribadi, kata sandi, OTP, kepada orang lain.
Dr Anton Susanto, SE MT I Kepala BPSDMP Kominfo Yogyakarta Kementerian Kominfo RI mengatakan, akan pentingnya menjaga data diri agar tidak di salah gunakan oleh pihak yang tidak bertanggung jawab.
“Diharapkan dengan adanya literasi digital ini, para siswa akan lebih waspada akan pencurian data. Aksi scam, dan dampak pada reputasi yang bisa merugikan diri sendiri,’’ kata Anton.
Miss Hijab Pendidikan Indonesia, dari Tular Nalar Mafindo, Fidya Laela Sarie mengatakan, banyak masyarakat yang telah merasakan kegunaan internet dalam kehidupan sehari-hari. Semakin tinggi pengguna internet, maka semakin tinggi pula kemungkinan tindak kejahatan yang diawali oleh beredarnya konten negatif, terlebih di kalangan pelajar.
“Para siswa sering kali mendapatkan pesan dari kontak tidak dikenal yang isi pesannya berupa penawaran menang undian. Berdasarkan hal tersebut mengindikasikan satu hal bahwa data pribadi kita sudah dalam keadaan tidak aman. Oleh sebab itu perlu menjaga dan melindungi data pribadi kita, dari ancaman pencurian data dengan tidak membagikan password media sosial yang kita miliki,” terang Fidya.
Dunia digital, sangat luas dan bebas untuk berekspresi. Pengguna internet, paling banyak didominasi oleh kalangan pelajar. Terlebih dunia digital saat ini, berfungsi sebagai sarana untuk mencari informasi, dan berinteraksi dengan komunitas atau sebagai sarana kegiatan belajar mengajar.
Oleh sebab itu pentingnya literasi digital saat ini, harus benar-benar digiatkan. Agar para siswa paham akan keamanan data pribadi, supaya tidak mudah untuk dicuri, dan disalahgunakan untuk kepentingan yang merugikan bagi diri kita.