blank
Kepala Divisi Program dan Komunikasi SKK Migas Hudi D Suryodipuro menerima kenang-kenangan dari Kepala Departemen Formalitas dan Komunikasi SKK Migas Wilayah Jawa Bali dan Nusa Tenggara (Jabanusa) Febrian Ihsan. Foto: R. Widiyartono

SURAKARTA (SUARABARU.ID) – Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) dan Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) sudah 22 tahun mengelola industri hulu minyak dan gas.

Kepala Divisi Program dan Komunikasi SKK Migas Hudi D Suryodipuro mengatakan, industri hulu migas memberikan kontribusi PNBP (Penerimaan Negara Bukan Pajak) mencapai Rp 5.045 triliun.

“Industri hulu minyak dan gas pernah menyumbang 30 persen dari total penerimaan negara,” kata Hudi dalam Lokakarya Media Periode I Tahun 2024, SKK Migas dan KKKS Jabanusa, Kamis-Jumat (25-26/7/2024) di Surakarta, Jawa Tengah

Hudi menyebut, peran media massa dalam mendorong kemajuan industri hulu minyak dan gas bumi (migas) layak mendapatkan apresiasi. Keberhasilan industri hulu migas tidak terlepas dari kontribusi aktif media massa, termasuk media di daerah.

SKK Migas merasakan upaya rekan-rekan media lokal dan regional yang telah berkontribusi positif terhadap industri ini,” ucap dalam kegiatan yang diikuti 32 wartawan dari Jatim dan Jateng ini.

Selain pernah memberikan kontribusi sebanyak 30 persen dari total penerimaan negara, industri hulu migas juga menciptakan efek ganda berupa peningkatan Tingkat Kandungan Dalam Negeri (TKDN) dan berhasil menyerap 150.000 orang tenaga kerja.

blank
Kepala Departemen Formalitas dan Komunikasi SKK Migas Wilayah Jawa Bali dan Nusa Tenggara (Jabanusa) Febrian Ihsan memberikan sambutan dalam pembukaan lokakarya. Foto: R. Widiyartono

“Selain itu, industri hulu migas berkontribusi sebesar Rp 143,6 triliun terhadap Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) atau mendorong sekitar 9,88 persen pertumbuhan UMKM. Hampir 70 persen pasokan gas juga diutamakan untuk domestik,” imbuhnya.

Hudi mencontohkan Blok Cepu yang mampu berkontribusi melalui Program Pengembangan Masyarakat (PPM) senilai Rp 327 miliar dan memberi manfaat kepada lebih dari 200.000 warga masyarakat. PPM tersebut fokus di bidang kesehatan, pendidikan dan pembangunan ekonomi.

Proyek migas di Jawa Timur meski tidak berstatus Proyek Strategis Nasional (PSN) tetapi menjadi penting karena statusnya sebagai Proyek Strategis Hulu Migas 2024.

“Semua proyek itu bisa berjalan jika suasana kondusif. Suasana kondusif inilah yang diharapkan bisa didukung oleh rekan-rekan media,” tegas Hudi.

Transparansi Informasi

Menurut Hudi Suryodipuro, engagement  media mengisi ruang publik dengan praktisi media untuk mengamankan reputasi organisasi.

“Media benar-benar menjadi saran edukasi terhadap Masyarakat bagi industri hulu migas. Kami harapkan adanya transparani informasi misalnya lifting turun harus ada penjelasan kenapa turun, dan apa yang dilakukan,” kata dia.

“Media sudah sangat aktif membantu kami. Misalnya saja, hingga Juni 2024 sudah ada sekitar 13.000 pemberitaan tentang industri hulu migas. Luar biasa,” puji Hudi.

Dalam kesempatan tersebut Kepala Departemen Formalitas dan Komunikasi SKK Migas Wilayah Jawa Bali dan Nusa Tenggara (Jabanusa) Febrian Ihsan mengatakan, SKK Migas Jabanusa dan Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) Jabanusa terlibat banyak dalam kegiatan Lokakarya Media, Uji Kompetensi Wartawan, dan penyebaran siaran pers lainnya.