blank
Ketua Pengurus Dewan Koperasi Indonesia Wilayah (Dekopinwil) Jawa Tengah, Andang Wahyu Triyanto, usai Tasyakuran menuju Hari Koperasi ke 77, di Gedung DPRD Jawa Tengah, Kamis malam, 11 Juli 2024. (Foto: Diaz Aza)

SEMARANG (SUARABARU.ID) – Ketua Pengurus Dewan Koperasi Indonesia Wilayah (Dekopinwil) Jawa Tengah, Andang Wahyu Triyanto, mengatakan ada 25 ribu koperasi di provinsi ini.

Dari 25 ribu koperasi, kata Andang Wahyu, hanya seperuhnya sekira 12 ribu yang aktif menurut data Dekopinwil Jawa Tengah.

“Tahun 2024 ini menarget mengaktifkan kembali koperasi yang sedang bermasalah atau tidak aktif, menjadi total sebanyak 20 ribu koperasi aktif dari 12 ribuan jumlahnya,” kata dia, dalam Tasyakuran menuju Hari Koperasi ke 77, di Gedung DPRD Jawa Tengah, Kamis 11 Juli 2024.

Andang Wahyu bilang, perlu dipahami tujuan besar koperasi yakni meningkatkan ekonomi kerakyatan.

“Ketika tuntutan jaman berlaku dan masifnya model industri, koperasi bukan hanya tempat mengumpulkan uang receh, akan tetapi harus jadi pemikiran yang besar untuk tujuan bersama,” ujar Anggota DPRD Jawa Tengah tersebut.

Dia menegaskan, koperasi bisa berbuat apa saja di bidang ekonomi bisnis. Koperasi bisa mengelola bisnis besar seperti mebel di Jepara, bahkan juga di pesantren.

“Kita harus update (kembangkan) kemampuan mengikuti perkembangan zaman. Maka banyak pengurus-pengurus koperasi yang muda yang didatangkan hari ini,” kata dia.

Dia melihat perlunya regenerasi mengalirkan ilmu kepada pengurus-pengurus muda, dengan visi yang lebih kuat, dan lebih berkembang.

Pihaknya mengatakan, pentingnya dukungan pemerintah untuk juga fokus pada pengembangan lagi koperasi.

“Edukasi yang masif, pelatihan-pelatihan koperasi akan meningkatkan kesadaran masyarakat diikuti dengan sosialisasi yang cukup,” kata dia.

 

blank
Sekretaris Dinas Koperasi dan Usaha Kecil Mikro (Dinkop UKM) Provinsi Jawa Tengah, Hatta Hatnansya Yunus usai Tasyakuran menuju Hari Koperasi ke 77, di Gedung DPRD Jawa Tengah, Kamis 11 Juli 2024. (Foto: Diaz Aza)

Di tempat yang sama, Sekretaris Dinas Koperasi dan Usaha Kecil Mikro (Dinkop UKM) Provinsi Jawa Tengah, Hatta Hatnansya Yunus menjelaskan porsi anggaran untuk Koperasi memang tak sebesar UMKM.

Dalam pelatihan yang dilakukan, Dinkop UKM Jawa Tengah berharap komitmen dari masyarakat yang ingin mendapat pelatihan.

“Setiap tahun jumlah pelatihan bimbingan teknis (bimyek) semoga meningkat. berapa tahun kerja sama dengan Lapenkop (Lembaga Pendidikan Perkoperasian),” kata dia.

Diaz Aza