SEMARANG (SUARABARU.ID)– Dosen Magister Manajemen Universitas Semarang (USM), Dr Rohmini Indah Lestari ST MM, bersama Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), melakukan riset pengembangan perberdayaan masyarakat pada wilayah kegiatan ussaha pertambangan nikel, di Kabupaten Kolaka, Sulawesi Tenggara, Selasa-Sabtu (2-6/7/2024).
Tim peneliti BRIN dari Organisasi Riset Tata Kelola Pemerintahan, Ekonomi dan Kesejahteraan Masyarakat itu, terdiri dari Dr Ir Budi Wardono MP, Dr Ir I Ketut Ardana MS, dan Dr La Sinaini SP MSi.
Menurut Rohmini, berdasarkan Permen ESDM RI No 41 Tahun 2016, tentang Pengembangan dan Perberdayaan Masyarakat pada Kegiatan Usaha Pertambangan Mineral dan Batubara, perusahaan yang melakukan kegiatan usaha pertambangan mineral dan batubara harus bertanggung jawab atas pembangunan ekonomi, sosial dan lingkungan kehidupan masyarakat di sekitar tambang secara berkelanjutan, melalui pembiayaan program Pengembangan dan Pemberdayaan Masyarakat (PPM).
BACA JUGA: Pentingnya Meningkatkan Partisipasi Aktif Peran Perempuan
Menurut dia, melalui Program PPM ini, pihaknya melakukan riset di desa-desa yang ada di wilayah usaha penambangan nikel di Kecamatan Wolo, Kecamatan Pomalaa dan Kecamatan Toari, Kabupaten Kolaka, Sulawesi Tenggara.
”Tujuan riset ini, kami mencoba memetakan peluang BUM Desa, dalam mengembangkan potensi pertanian, kewirausaan dan bisnis lokal, melalui pembiayaan program pengembangan dan perberdayaan masyarakat dari kegiatan usaha pertambangan mineral nikel, yang terdapat di wilayah Kabupaten Kolaka,” katanya.
Selain itu, lanjutnya, pihaknya merumuskan model aliansi strategis antara perusahaan pertambangan mineral nikel dan BUM Desa di wilayah Kabupaten Kolaka, dalam pengembangan pertanian, kewirausahaan dan bisnis lokal berbasis potensi sumber daya alam yang berkelanjutan.
BACA JUGA: Tim Pengabdian MBKM Mahasiswa Ilkom USM Beri Penyuluhan Literasi Hubungan Antarremaja
”Sasaran riset adalah Badan Usaha Milik Desa (BUMDes), di desa-desa di kawasan Ring 1 proyek penambangan nikel di Kecamatan Wolo, Kecamatan Pomalaa dan Kecamatan Toari,” ungkapnya.
Saat ini terdapat 10 BUMDes di Kecamatan Wolo (Donggala, Ululapao-pao, Tolowe Ponrewaru, Lapao-pao, Lalonaha, Lana, Lalonggopi, Muara Lapao-pao, Samaenre), dan delapan BUMDes di Kecamatan Pomalaa (Huko-Huko, Pelambua, Tambea, Sopura, Pesouha, Totobo, Oko-Oko, Hakatutobu) dan 1 BUMDes dari Kecamatan Toari.
Dia menambahkan, bentuk kegiatan riset dengan menggelar Forum Group Discussion (FGD), bersama narasumber dari perwakilan Unit Pengelola Bisnis (UPB) Nikel Kolaka (Anak Usaha PT Aneka Tambang Tbk), dan Sekretaris Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa (BPMD) Kabupaten Kolaka.
”BPMD yang mempunyai tugas membantu Bupati dalam melaksanakan urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan daerah, dan tugas pembantuan di bidang pemberdayaan masyarakat. Sedangkan desa menjadi fasilitator FGD yang dihadiri perwakilan Camat, Kepala Desa dan Direktur atau pengelola BUMDes dari Kecamatan Wolo, Pomalaa dan Toari, Kabupaten Kolaka, Sulawesi Tenggara,” jelasnya.
Riyan