SRAGEN (SUARABARU.ID)– Fraksi Partai Golkar DPRD Sragen melakukan Sambang Pasar di tiga pasar tradisional di Kabupaten Sragen, Selasa (25/6/2024).
Kunjungan pertama ke pasar tradisional Pasar Gondang Selasa (25/6) Pukul 07.30, dilanjutkan ke Pasar Sukodono dan Pasar Gemolong, Sragen hingga Pukul 11.00.
Kunjungan itu untuk menampung keluhan dan keresahan pedagang. “Terus terang, kami menolak kalau pedagang Pasar Gemolong akan direlokasi pemerintah,” tutur Mariyati, pedagang tenongan makanan ditemui.
Dikatakan pedagang di Pasar Gemolong, seakan sudah menyatu dengan warga sekitar dan sudah dikenal pelanggan sehingga tidak perlu pindah.
Hal itu dibenarkan oleh Ketua Paguyuban Pasar Gemolong Waryono yang didengarkan langsung Pj Kepala Pasar Gemolong Sugiyanto. “Kalau Pemerintah Daerah berniat merehab Pasar Gemolong monggo, tapi kalau ingin merekokasi, kami menolak,” tambah Murdianto Morinaga, pedagang lain.
Hampir senada, pedagang di Pasar Gondang, Pasar Sukodono maupun Pasar Gemolong mengeluhkan kondisi pasar sepi pembeli, terhitung sejak Covid Tahun 2020. Mereka juga minta retribusi pasar diturunkan, karena mahal. Retribusi pasar Gondang dari Rp 2.500 per hari, kini naik menjadi Rp 3.500 per hari.
“Pedagang mengeluh karena merasakan pasar semakin sepi dan minta retribusi pasar diturunkan,” ujar Wakil Ketua DPRD Sragen Pujono Elli Bayu Efendi saat blusukan bersama Fraksi Partai Golkar di Pasar Gondang dan Pasar Gemolong.
Turut dalam Sambang Pasar Anggota F-PG DPRD Sragen Sri Pambudi ST, Thohar Ahmadi, Muh Haris Effendi, Tri Handoko dan Taufik Purwoko. Pujono Elli Bayu Efendi yang akrab disapa Bayu itu akan menampung keluhan dan saran pedagang, selanjutnya akan dibahas di DPRD untuk disampaikan ke pemerintah.
“Misalnya tadi ada permintaan banyak pedagang supaya Pasar Gemolong tidak direlokasi ke Kelurahan Kragilan yang dekat Kantor Kecamatan Gemolong,” tutur Bayu yang juga Ketua DPD Partai Golkar Sragen itu.
Anind