Ilustrasi. REeka: wied SB.ID

PENDIDIKAN awal orang tua itu semenjak bayi dalam kandungan hingga usia lima tahun, menurut para ahli firasat diyakini membentuk watak dasar. Dan itu akan terus bertahan, jika pada usia diatas itu terus dipupuk dengan pendidikan keluarga dan masyarakat yang baik.

Sebaliknya, watak dasar itu dapat tercemar sehingga berubah, jika pada usia anak-anak dan remaja dia tidak mendapatkan pendidikan yang baik. Idealnya, anak itu memiliki watak dasar sebagai buah dari didikan sejak dalam kandungan.

Dan setelah itu dia menerima didikan yang baik dan anak dengan watak dasar baik, ibarat tanah yang subur sehingga lebih mudah dibentuk dan produktif dalam hal kebajikan. Sebaliknya, anak yang membawa watak dasar kurang baik.

Ibarat tanah yang tandus, maka benih yang baik pun tidak mampu tumbuh dan berkembang ditanah itu. Demikian juga, anak yang demikian itu biasanya kurang peka dengan sentuhan religi.

Mencerdaskan Keturunan Agar Anak Cerdas dan Rupawan – I

Tidaklah lengkap, seorang anak walau dia rupawan, namun dia tidak punya akal yang cerdas atau brilian. Ibarat buku, bentuk wajah itu bagian  sampul depan, sedangkan isinya adalah akhlak dan otaknya.

Baca juga

Nabi SAW memberikan tuntunan, agar seseorang memiliki keturunan yang kuat hati dan ingatannya, di antaranya, berilah makan istrimu dengan kemenyan ketika sedang hamil, maka anak yang dikandung nanti  lahir sebagai lelaki yang berhati kuat dan jika dia perempuan, dia memiliki sosok yang cantik rupawan.

Sahabat Ali ketika datang kepadanya seseorang yang mengeluh tentang kebiasaan lupanya, dijawab: “Gunakanlah kemenyan, karena menyan itu memperkuat hati dan mengusir sifat pelupa.”

Ibnu Abbas meriwayatkan dalam hadis yang lain, “Jika seseorang memakan menyan dicampur dengan gula sejumlah itu (ditumbuk) lalu menelannya dalam tujuh suapan dalam keadaan perut kosong, maka keduanya akan bermanfaat yang berkaitan dengan kencing dan menghilangkan sifat pelupa.”

Yang dimaksud dengan kemenyan adalah kemenyan Arab, yang warnanya putih dan mengeluarkan bau harum ketika dibakar. Masyarakat Arab memiliki kebiasaan memenuhi rumah dengan asap kemenyan karena dipandang memiliki banyak manfaat.

Gizi Ibu

Kecukupan gizi seorang ibu saat mengandung janin sangat menentukan tingkat kecerdasan anaknya kelak dikemudian hari. Tentu, pemanfaatan kemenyan itu bukanlah cara satu-satunya. Artinya, selain kemenyan, kebutuhan gizi juga sama pentingnya.

Dalam kitab salaf dijelaskan, buah lauban juga memiliki pengaruh yang kuat terhadap kecerdasan anak. Namun apa yang disebut buah lauban,  saya cari dalam kamus bahasa Arab belum ketemu.

Pada orang dewasa yang pelupa bisa disebabkan berbagai hal. Diantaranya, memakan ketumbar hijau, buah apel yang masam, sedih yang berlebihan, memandang air kencing yang tergenang, menggunakan air yang tercemar kencing untuk berwudu, memakan makanan yang sudah dicicipi tikus dan membaca tulisan kenangan pada batu nisan.

Orang-orang tradisional dalam upayanya memiliki keturunan yang cerdas banyak mengonsumsi daging yang bergizi  baik. Misalnya, daging belut. Namun dalam kondisi hamil, perempuan disarankan tidak makan makannan yang menjijikkan.

Pengertian jijik itu relatif. Ada orang yang memandang belut itu sebagai makanan yang wajar, namun ada  yang mengategorikan dagingnya itu menjijikkan. Jadi, kembali ke pribadi masing-masing.

Perempuan yang sedang mengandung, demi kebutuhan gizi diri dan janinnya disarankan makan buah, daging dan minum susu. Namun, porsi makanan itu tidak boleh berlebihan.

Menurut para ahli firasat, makan daging juga diyakini meningkatkan penglihatan, dan dapat melipatgandakan kekuatan.

Disebutkan, makan daging  dapat memperindah tubuh dan membersihkan raut wajah. Namun, daging  jika dimakan selama 40 hari berturut-turut, menyebabkan hati keras, dan jika 40 hari tidak makan daging, menyebabkan badan lemah.”

Karena itu, khusus untuk makan daging, upayakan tidak boleh berlebihan. Porsinya harus cukup, sesuai petunjuk bahwa sebaik-baik  perkara itu yang tengah-tengah. (Selesai)