SEMARANG (SUARABARU.ID) – Semarang Agro Expo dengan sajian kontes ternak se-Kedung Sepur, gerakan makan sayur dan buah Nusantara, tampilan kreasi yogurt, workshop kopi, dan talkshow Kobar Tani akan berlangsung tanggal 15 hingga 17 November 2024 di UPTD Agribisnis/BPP Mijen, Jalan RM Hadi Soebeno Sosro Wardoyo, Tambangan, Mijen, Kota Semarang.
Kegiatan ini merupakan gelaran Pemerintah Kota (Pemkot) Semarang melalui Dinas Pertanian kembali menggelar Semarang Agro Expo (SAE) 2024. Di gelaran Semarang Agro Expo juga ada perlombaan seperti lomba tabulampot, lomba story telling, lomba yel-yel kecamatan se-Kota Semarang, serta pelatihan regeneratif dan buket sayur dan buah.
Wali Kota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu, atau yang akrab disapa Mbak Ita, menyampaikan bahwa acara ini diharapkan dapat melibatkan masyarakat secara aktif.
“Ada banyak kegiatan yang melibatkan masyarakat. Kontes hewan ternak di lingkup Kedung Sepur akan digelar di Balai Pertanian agar semua dapat dioptimalkan,” katanya.
Ita juga menjelaskan alasan SAE diadakan di Balai Penyuluhan Pertanian adalah untuk memberikan pengalaman langsung kepada anak-anak, seperti menanam padi, melihat sistem Internet of Things (IoT), dan memerah sapi.
“Kami ingin kegiatan ini bukan hanya seremoni, tetapi benar-benar diimplementasikan sesuai arahan Bapak Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden, Gibran Rakabuming Raka,” imbuhnya.
Menurut Mbak Ita, lokasi Balai Penyuluhan Pertanian juga terhubung dengan Balai Benih Ikan, yang merupakan pusat pengembangan riset-riset di bidang pertanian dan perikanan.
“Dengan SAE ini, kami berharap tercipta inovasi dan pengembangan pertanian, seperti durian Wijaya dari Karangmalang Mijen dan durian-durian lain yang belum memiliki nama. Di Semarang baru ada dua durian bersertifikat, yakni Malika dan Kholil,” jelasnya.
Di SAE, akan dipamerkan produk-produk unggulan. “Walaupun namanya Agro Expo, kami ingin bekerja sama dengan para champion dalam bidang ini. Saat kami bertemu dengan Wakil Menteri Pertanian (Wamentan) kami melihat hasil champion yang luar biasa, sehingga kami ingin produk champion seperti wol dari domba, minyak bawang, dan gula aren dihadirkan untuk menarik pangsa pasar,” tambahnya.
Acara ini juga akan menjadi uji coba untuk pertanian terpadu dari hulu ke hilir, di mana anak-anak dapat belajar menanam menggunakan transplanter, melihat langsung sistem IoT, juga belajar smart farming. “Intinya, di SAE mengangkat tentang smart farming,” ucap Mbak Ita.
Sementara itu, Kepala Dinas Pertanian Kota Semarang, Shotiah, menjelaskan bahwa di SAE akan ada 32 stand yang menampilkan berbagai komoditas, tidak hanya di bidang pertanian tetapi juga hortikultura. Produk yang ditampilkan meliputi durian, kopi, alpukat dan sebagainya.
“Ada juga edukasi tentang pemanfaatan limbah organik menjadi magot dan pengolahan sampah plastik menjadi bahan bakar minyak (BBM). Intinya, smart farming akan ditampilkan di Semarang Agro Expo,” imbuhnya.
Hery Priyono