blank

Wawancara kerja merupakan salah satu tahap krusial dalam proses rekrutmen yang menentukan apakah kandidat akan mendapatkan posisi yang diinginkan. Salah satu aspekpaling penting yang dievaluasi oleh pewawancara adalah kemampuan komunikasi kandidat. Kemampuan komunikasi yang baik tidak hanya mencakup bagaimana seseorang berbicara, tetapi juga bagaimana mereka mendengarkan, menafsirkan pesan, dan menanggapi secaraefektif. Artikel ini akan membahas mengapa kemampuan komunikasi sangat penting dalamwawancara kerja dan bagaimana hal ini dapat mempengaruhi hasil wawancara.

Mencerminkan kemampuan berpikir kritis dan klarifikasi. Kemampuan komunikasi yang baikmencerminkan kemampuan berpikir kritis dan klarifikasi. Pewawancara ingin melihat apakahkandidat dapat menyampaikan ide-ide mereka dengan jelas dan logis. Kemampuan untukmenjelaskan pengalaman kerja sebelumnya, keterampilan, dan pencapaian secara terstrukturmenunjukkan bahwa kandidat memiliki pemahaman yang mendalam tentang peran yang mereka lamar dan bagaimana mereka dapat berkontribusi. Kemampuan ini juga menunjukkanbahwa kandidat dapat memecahkan masalah dan membuat keputusan yang baik.

Menunjukkan keterampilan interpersonal. Komunikasi bukan hanya tentang berbicara tetapijuga tentang mendengarkan. Pewawancara menilai sejauh mana kandidat dapatmendengarkan pertanyaan dengan cermat, memahami maksudnya, dan memberikan jawabanyang relevan. Ini mencerminkan keterampilan interpersonal yang baik, yang sangat pentingdalam lingkungan kerja yang kolaboratif. Karyawan yang mampu berkomunikasi denganbaik cenderung lebih mampu bekerja dalam tim, menangani konflik, dan membangunhubungan yang positif dengan rekan kerja dan atasan.

Mengukur kemampuan adaptasi dan fleksibilitas. Kemampuan komunikasi yang efektifmenunjukkan kemampuan adaptasi dan fleksibilitas. Dalam wawancara kerja, seringkaliterdapat pertanyaan yang tidak terduga atau situasi yang menantang. Kandidat yang mampumerespons dengan tenang dan memberikan jawaban yang terstruktur menunjukkan bahwamereka dapat beradaptasi dengan cepat terhadap perubahan dan situasi yang tidak terduga. Ini adalah kualitas penting yang dicari oleh banyak perusahaan dalam lingkungan bisnis yang dinamis.

 

Menunjukkan kepercayaan diri dan profesionalisme. Cara seseorang berkomunikasi juga mencerminkan tingkat kepercayaan diri dan profesionalisme mereka. Kandidat yang berbicara dengan percaya diri, menjaga kontak mata, dan menggunakan bahasa tubuh yang positif menunjukkan bahwa mereka yakin dengan kemampuan mereka dan siap untukmenghadapi tantangan. Kepercayaan diri ini memberikan kesan positif kepada pewawancaradan meningkatkan peluang kandidat untuk diterima.

Membangun keselarasan dengan budaya Perusahaan. Komunikasi juga berperan dalammenunjukkan kesesuaian kandidat dengan budaya perusahaan. Setiap perusahaan memilikigaya komunikasi dan budaya kerja yang berbeda. Kemampuan kandidat untuk berkomunikasidengan cara yang selaras dengan budaya perusahaan menunjukkan bahwa mereka dapatberintegrasi dengan baik dalam tim dan lingkungan kerja tersebut. Ini adalah faktor pentingyang dipertimbangkan oleh pewawancara saat memilih kandidat yang tepat.

Menyampaikan nilai dan etika kerja. Melalui komunikasi, kandidat dapat menyampaikannilai dan etika kerja mereka. Ini bisa tercermin dalam cara mereka menjawab pertanyaantentang tantangan yang pernah dihadapi, bagaimana mereka menyelesaikan konflik, dan bagaimana mereka berkontribusi dalam tim. Nilai dan etika kerja yang baik adalah faktorpenting yang dapat membuat kandidat lebih menarik bagi perusahaan.

Kesimpulannya kemampuan komunikasi adalah salah satu aspek paling kritis yang dinilaidalam wawancara kerja. Kemampuan ini mencerminkan berbagai kualitas penting sepertikemampuan berpikir kritis, keterampilan interpersonal, kemampuan adaptasi, kepercayaandiri, kesesuaian dengan budaya perusahaan, dan nilai serta etika kerja. Dengan demikian, kandidat harus berusaha untuk terus mengembangkan dan menyempurnakan kemampuankomunikasi mereka. Hal ini tidak hanya akan membantu mereka dalam wawancara kerja, tetapi juga dalam berbagai aspek karier dan kehidupan profesional mereka.

*Iky Putri Aristhya SSos MSi, dosen Prodi S1 Ilmu Komunikasi Fakultas Bahasa dan Ilmu Komunikasi Unissula