blank
Wali Kota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu melaunching puluhan ribu karya literasi siswa hasil binaan Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (MKKS) Sekolah Menengah Pertama (SMP) di Gedung Teater Sekolah Karangturi, Komplek Perumahan Graha Padma, Kecamatan Semarang Barat pada Kamis (25/1/2024). Foto: Hp

SEMARANG (SUARABARU.ID) – Wali kota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu melaunching puluhan ribu karya literasi siswa hasil binaan Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (MKKS) Sekolah Menengah Pertama (SMP) di Gedung Teater Sekolah Karangturi, Komplek Perumahan Graha Padma, Kecamatan Semarang Barat pada Kamis (25/1/2024).

Hadir dalam kegiatan tersebut, Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Semarang, Bambang Pramusinto, Ketua Dewan Pendidikan Kota Semarang Budiyanto, Ketua MKKS SMP Kota Semarang, Suparno dan jajaran terkait.

Dalam kesempatan itu, Mbak Ita sapaan akrab Hevearita Gunaryanti Rahayu mengapresiasi jajaran Disdik dan MKKS yang mampu melibatkan peserta didik dalam berkarya, khususnya menyusun literasi dengan berfokus pada hal-hal yang positif. Tentu ini akan memberikan efek yang baik bagi generasi muda dalam persiapan menuju Indonesia Emas 2045.

“Satu pembuktian anak-anak kita hebat dan siap untuk menuju Generasi Emas 2045. Salah satu imajinasi anak-anak ini untuk bagaimana dari pendidikannya, lingkungannya, untuk mereka bisa mendapatkan inspirasi yang luar biasa. Dan semua akan melihat bagaimana mereka mempunyai inovasi luar biasa,” ujarnya di sela-sela kegiatan.

“Dan harapannya anak-anak akan bisa melihat prestasi anak lainnya, sehingga mendorong juga berkompetisi secara sehat bagaimana menjadi anak hebat,” lanjutnya.

Ke depan, dirinya meminta kepada Disdik Kota Semarang untuk terus berkomitmen dalam menumbuhkan bibit-bibit yang unggul dan berkarakter. Ia juga bakal memberikan penghargaan-penghargaan kepada pelajar yang mampu berprestasi dan mengharumkan Kota Semarang.

“Akan ada beasiswa dan dukungan pemerintah dalam menggelar pameran, sehingga banyak mestinya yang kita dorong. Karena ini anak-anak yang bisa memberikan atensi dan pencerahan kepada teman sebayanya,” tuturnya.

Di sisi lain, Mbak Ita juga berpesan, selain mengasah pengetahuan dan kemampuan, anak-anak atau para pelajar juga harus peka terhadap lingkungan sekitar. Menurutnya, ini juga hal yang penting dalam membangun karakter sejak dini.

“Jadi tidak semata-mata anak diminta membuat literasi, tetapi dorong bagaimana anak-anak peka terhadap lingkungannya. Misal, apabila ada kasus kenakalan remaja atau persoalan lainnya bisa melapor karena ada aplikasi Libas. Tapi saya harap dengan adanya kegiatan penguatan profil pelajar Pancasila, bisa mengurangi. Tapi kami memang melihat masih lah ada namanya tawuran, meski bisa diminimalisasi dan menjadi perhatian,” ucap dia.

Sementara itu, Kepala Disdik Kota Semarang, Bambang Pramusinto menerangkan, total ada 57 ribu karya literasi yang dihasilkan dari peserta didik dan Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK) Kota Semarang. Bambang menjelaskan, jika kegiatan ini dilatarbelakangi keinginan untuk meningkatkan kualitas pendidikan di Kota Semarang.

“Hasil dari Ngopi Bareng (Ngobrol Penting Stakeholder Pendidikan Kota Semarang) kita mengharapkan guru-guru dan anak pelajar bisa membuat satu inovasi. Makanya hari ini kita bisa melaunching 57 ribu lebih karya anak-anak khususnya pelajar SMP negeri-swasta di Kota Semarang,” paparnya.

Selanjutnya, pihaknya berencana bakal melibatkan pelajar SD dalam kegiatan dengan tujuan agar membangun karakter. Sehingga diharapkan anak-anak di Kota Semarang mampu berpikir dan bertindak dengan baik.

“Kita akan dorong juga untuk anak-anak SD ya, kegiatan yang kecil-kecil saja gapapa. Mereka kami dorong agar berinovasi, sehingga diharapkan bisa peka terhadap lingkungan,” imbuhnya.

Hery Priyono