blank
Presiden RI Ke-6 SBY (kiri deret depan menghadap lensa) datang untuk memberikan kuliah umum di Perguruan Islam Pondok Pesantren Tremas, Pacitan, Jatim.(Dok.Humas Pemkab Pacitan)

PACITAN (SUARABARU.ID) –  Presiden RI Ke-6, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), Rabu (24/01), memberikan kuliah umum di Perguruan Islam Pondok Pesantren Tremas. Lokasinya di Desa Tremas, Kecamatan Arjosari, Kabupaten Pacitan, Jatim.

Prokopim Pemkab Pacitan, mengabarkan, SBY sebagai putra terbaik Pacitan, memberikan kuliah umum kepada ribuan santri. Mereka merupakan para santri Pondok Pesantren Tremas, bersama para santri yang datang sebagai perwakilan dari Pondok Pesantren se-Kabupaten Pacitan.

Sebagaimana diketahui, SBY adalah putra kelahiran Pacitan Tanggal 9 September 1949. Dia adalah Presiden Indonesia Ke-6 yang menjabat selama dua periode, yakni sejak 20 Oktober 2004 sampai 20 Oktober 2014. SBY, merupakan Presiden RI pertama di era Reformasi, yang terpilih melalui Pemilihan Umum (Pemilu) secara langsung.

Kehadiran SBY dan rombongan di Pacitan, Rabu (24/1), disambut langsung Pimpinan Umum Perguruan Islam Pondok Tremas, KH Fuad Habib Dimyati (Gus Fuad), Pimpinan Lembaga Ma’arif Pondok Tremas, KH Luqman Haris Dimyati (Gus Luqman) bersama para Masyayik Perguruan Islam Pondok Tremas serta ribuan santri.

Kehadiran SBY di Pondok Pesantren Tremas, disambut lantunan tembang Sholawat oleh para santri, dirangkai dengan pemberian hadiah sorban warna hijau, yang langsung diterimakan oleh Gus Fuad.

Perguruan Islam Pomdok Pesantren Tremas, dikenal sebagai pesantren tua, didirikan pada Tahun 1830 M oleh sosok santri Indonesia pertama yang menimba ilmu di Al Azhar, Mesir. Yakni KH Abdul Mannan. Dia adalah putra R Ngabehi Dipomenggolo, seorang Demang di daerah Semanten, pinggiran Kota Pacitan.

Termotivasi

”Terima kasih Bapak SBY yang telah hadir di tengah-tengah para santri. Semoga ini menjadikan anak-anak termotivasi menjadi orang-orang yang berguna,” tandas Gus Fuad sembari menambahkan bahwa sebaik-baiknya manusia adalah yang bisa memberi manfaat bagi sesamanya.

Sementara itu, materi kuliah umumnya SBY menyinggung bagaimana pentingnya memandang Indonesia 5 tahun ke depan. Yakni, apa yang akan dituju dalam mewujudkan bangsa yang maju, adil dan sejahtera.

Kata SBY, dunia tempat kita hidup ini tidak selalu menghadirkan hal-hal yang baik. ”Padahal kehidupan manusia di abad 21, sudah saling terhubung, saling tergantung, itulah yang dinamakan globalisasi, dan Indonesia tidak bisa memisahkan diri,” tegas SBY

Untuk itulah kata SBY, wajib hukumnya bagi semua, utamanya bagi seorang pemimpin, mengerti betul apa yang akan terjadi, atau apa yang mungkin terjadi 5 tahun ke depan.

Turut hadir dalam kesempatan itu, Anggota DPR RI Edhie Baskoro Yudhoyono dan Sartono Hutomo, Bupati Pacitan Indrata Nur Bayuaji, Wakil Bupati Pacitan Gagarin, Ketua DPRD Pacitan Ronny Wahyono, Sekretaris Daerah Heru Wiwoho bersama jajaran Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Pacitan.
Bambang Pur