blank
Penyaluran modal usaha itu diserahkan oleh Sekretaris Daerah Provinsi Jateng, Sumarno kepada perwakilan mustahik dari Demak, Grobogan, Salatiga, Kabupaten Semarang, dan Kota Semarang, di Hotel Amantis Demak, Kamis 11 Januari 2024. Foto: Pemprov Jateng

DEMAK (SUARABARU.ID) – Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Provinsi Jawa Tebgah kembali menyalurkan modal usaha produktif kepada 3.000 mustahiq di lima kabupaten/kota di Jateng.

Secara simbolis penyaluran modal usaha itu diserahkan oleh Sekretaris Daerah Provinsi Jateng, Sumarno kepada perwakilan mustahik dari Demak, Grobogan, Salatiga, Kabupaten Semarang, dan Kota Semarang, di Hotel Amantis Demak, Kamis 11 Januari 2024.

Masing-masing mustahiq itu akan mendapatkan modal usaha produktif senilai Rp 3 juta. Adapun dalam menjalankan usahanya, mereka juga akan mendapatkan pendampingan dari Kementerian Agama Kanwil Jateng.

Sumarno mengatakan, penyaluran modal usaha ekonomi produktif binaan Baznas Jateng dinilai strategis untuk pengentasan kemiskinan.

Sebab, lanjut dia, kunci dari pengentasan kemiskinan adalah para warga yang masih miskin memiliki penghasilan, baik dari wirausaha atau bekerja dengan berkal ketrampilan yang dimiliki.

“Penyerahan modal usaha Baznas Provinsi Jateng ini sangat strategis, karena kalau masyarakat punya usaha dan berkembang, maka akan punya penghasilan,” katanya.

Dengan dilakukan pendampingan, harapannya kegiatan wirausahanya bisa berkembang, sehingga terentaskan dari kemiskinan. Bahkan dapat membuka lapangan pekerjaan bagi saudara atau masyarakat sekitar.

Berdasarkan hasil evaluasi Baznas, program penyaluran modal usaha produktif yang sudah berjalan mampu membuka lapangan pekerjaan.

Bahkan, para para penerima bantuan produktif tidak lagi sebagai mustahik tetapi menjadi muzzaki atau pemberi zakat.

Selama ini, para penerima modal usaha tidak hanya bagi warga yang sudah mempunyai usaha, melainkan juga menyasar warga miskin yang belum mempunyai usaha.

Mereka akan dilatih berbagai keterampilan agar bisa membuka usaha kuliner, laundry, pertukangan, menjahit, kerajinan tangan, pertanian, peternakan, dan sebagainya.

Ketua Baznas Jateng, Ahmad Darodji mengatakan, kemiskinan di Jawa Tengah harus diselesaikan bersama-sama, salah satunya melalui program penyaluran zakat kepada musahik produktif. Program tersebut sangat strategis dalam upaya mengentaskan kemiskinan.

Selain bantuan ekonomi produktif, Baznas juga menyalurkan bantuan konsumtif, utamanya kepada warga lanjut usia yang sudah tidak mampu bekerja, pembangunan rumah tidak layak huni, masjid, musala, serta bantuan beasiswa bagi anak dari keluarga tidak mampu.

Sedangkan terkait pelatihan, kata dia, sekitar 11 ribu warga dari bebagai daerah di Jateng telah mengikuti pelatihan wirausaha.

Diaz Aza