SEMARANG (SUARABARU.ID) – Senior Manager PT. PLN Indonesia Power (IP) Semarang Power Generation Unit (PGU), Flavianus Erwin Putranto mengungkapkan, PT. PLN IP Semarang PGU telah melakukan langkah mitigasi, koordinasi dan antisipasi dalam mengatasi terjadinya land subsidence (penurunan tanah) yang terjadi di wilayahnya.
Terkait dengan kendala penurunan level muka tanah atau land subsidence sekitar 5-10 cm per tahun ini, pihaknya terus melakukan langkah-langkah tersebut. PLN PT IP Semarang PGU juga terus melakukan koordinasi dengan instansi terkait dalam penanganannya.
BACA JUGA: PT PLN IP Semarang PGU Gelar Simulasi Tanggap Darurat Unjuk Rasa, Kebocoran Gas dan Kebakaran
“Kami melakukan mitigasi, dengan program pemasangan sheet pile di pesisir sehingga level muka tanah yang ada di area pembangkit di Tambaklorok ini bisa dijaga dan diperlambat untuk penurunannya,” terang Erwin dalam kegiatan Media Gathering bertajuk ‘Synergy for Sustainable Energy” pada Rabu 6 Desember 2023 yang berlangsung di gedung meeting PLTGU Tambaklorok Semarang.
Erwin menjelaskan, pembangkit yang dikelola PLN IP Semarang PGU ini melayani untuk kebutuhan listrik Semarang dan sekitarnya di sistem 150 KV. Melalui gardu induk yang tersebar di sekitar Semarang, dan dengan kapasitas 1280 MW exsisting, serta akan segera masuk 780 MW yang baru untuk PLTGU.
Di kompleks PLTGU Tambaklorok sendiri menurutnya dilengkapi Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) yang menghasilkan 920 KWP. Dipasang di rooftop dan juga PLTS apung yang dipakai untuk pemakaian sendiri, yakni untuk konsumsi listrik pembangkit dan green hydrogen plan. Hidrogen ini, dimanfaatkan untuk pendinginan generator dan untuk kebutuhan lainnya.
Pada kesempatan tersebut, Erwin juga menyampaikan bahwa tahun 2023 ini pihaknya tengah menuju Proper Emas kedua.