BLORA (SUARABARU.ID) — Dalam rangka meningkatkan semangat kebersamaan dan patriotisme pemuda di desa Gandu, puluhan Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Al Anwar, Sarang Rembang melaksanakan kegiatan naik ke puncak Bukit Pencu, bersama pemuda setempat dan komunitas pecinta alam Blora, Minggu, (13/8/2023).
Kawasan wisata Bukit Pencu ini menjadi sasaran bakti mereka, dengan tujuan memberikan contoh kepada warga sekitar khususnya para pemuda agar peduli terhadap lingkungan.
Rasa lelah tidak dihiraukan oleh 60 peserta pecinta alam yang terdiri dari mahasiswa KKN, anggota Polsek Bogorejo, pemuda dari pencak silat, masyarakat dan perangkat desa Gandu, kecamatan Bogorejo kabupaten Blora.
Kegiatan bersih-bersih Kawasan wisata ini juga dilaksanakan dalam menyambut peringatan HUT ke-78 RI. Koordinator KKN STAI Al Anwar di Desa Gandu, Kecamatan Bogorejo Kabupaten Blora, Nur A Jannah menjelaskan bahwa ada 14 orang yang KKN di desa Gandu, hari ini ikut naik ke Pencu ini, yang merupakan bukit tertinggi di wilayah Blora.
“Capai tapi ada semangat kemerdekaan, jadi terasa hingga di puncak Pencu ini,” jelas Nur AJ.
Meski capai, tapi, lanjut Nur AJ, seru dan segar udaranya, pemandangannya bagus, cocok untuk foto Toto Selfi,” ujar Nur AJ.
Ditanya soal warga Gandu, mahasiswa STAI Al Anwar yang asli dari Banyumas ini merasa betah tinggal di desa Gandu sini, warga desa Gandu ramah ramah. “Di Desa Gandu sini itu, walaupun baru satu Minggu sudah betah banget,” ujar Nur AJ.
Informasi warga bukit Pencu ini pernah terkenal, mungkin bukit Pencu ini bisa dilestarikan lagi, dan dijadikan tempat wisata, imbuh Nur AJ.
“Ini kelihatannya sudah banyak yang terbengkalai, sehingga bisa dibenahi lagi,” pinta Nur AJ yang diiyakan oleh rekan lainnya.
Perbatasan Jatim-Jateng
Bukit Pencu merupakan bukit yang berada di Kabupaten Blora Jawa Tengah. Untuk menuju ke sana, dibutuhkan waktu sekitar 1,5 jam dari pusat kota Blora. Lokasi Bukit Pencu sendiri berada di perbatasan antara Jawa Tengah dan Jawa Timur, dan perbatasan Desa Gayam dengan Desa Gandu.
Bukit Pencu memiliki topografi sebesar 15-40% dengan ketinggian sekitar 400 m di atas permukaan laut,dan wilayah tersebut merupakan daerah pegunungan. Di bawah tebing batuan yang terdapat aliran sungai yang jernih.
Bukit Pencu sering dikunjungi wisatawan dari warga Blora, Pati, Demak, Rembang, Kudus, Ngawi, Bojonegoro dan sekitarnya. Di puncak Bukit Pencu masyarakat bisa melihat pemandangan hutan jati yang membentang luas, dan aktivitas penambangan batu kapur. Banyak masyarakat atau pengunjung yang sengaja datang pada sore hari untuk melihat terbenamnya matahari
Tempat Semedi
Menurut Kebayan Desa Gandu, Kecamatan Bogorejo, Agus mengatakan bahwa Pencu ini dulu adalah padepokan, ada prasasti di batu yang ditulis menggunakan aksara Jawa berbunyi “padhepokan”.
“Dari bukit pencu ini bisa melihat kota Rembang, Kota Tuban, dan kota Blora ini,” kata Agus, Kebayan Desa Gandu.
Menurut Agus, bukit tertinggi di Blora ini sebagai tempat untuk pertapaan dan tempat untuk semedi, jaman dahulu leluhur menyebutkan Pencu ini tempat suci. “Itu menurut cerita tutur-tinular, suatu tempat yang dikeramatkan Pencu ini,” ungkap Agus yang rumahnya dibawah bukit Pencu.
Padepokan, lanjut Kebayan Gandu, menenangkan diri berdoa bertapa diatas batu, konon bisa mendekatkan diri dengan yang Mahakuasa. “Bertapa dan berdoa tersebut dilakukan oleh para leluhur,” ucap Agus kepada media ini.
“Padepokan ramai tiap malam Jumat sesuai tujuan masing masing personal untuk ritualnya,” imbuh Agus yang ikut naik ke Pencu, dan berdoa untuk keselamatan dan kerukunan warga.
Sebelumnya, para mahasiswa, komunitas pecinta alam dan pendekar dari perguruan silat, melakukan kerja bakti membersihkan lingkungan bukit Pencu. Kegiatan naik bukit Pencu di akhiri dengan pengibaran bendera merah putih, penghormatan sambil menyanyikan lagu Indonesia Raya dipimpin Ka SPKT Polsek Bogorejo Polres Blora, Aipda Arip Nirwanto.
Kudnadi Saputro