KOTA MUNGKID(SUARABARU.ID)- Animo wisatawan mancanegara ( wisma) untuk naik ke bangunan Candi Borobudur cukup tinggi. Dari 39 ribu wisman yang berkunjung ke Candi Borobudur separuh lebih naik ke monumen candi tersebut.
“Selama bulan Juli kemarin kunjungan wisman mencapai 39 ribu wisman. Dari 39 ribu wisman tersebut, kami mencatat 22 ribu orang lainnya naik ke monumen Candi. Sedangkan, sisanya sebanyak 17 ribu hanya sampai pelataran,”kata General Manager PT Taman Wisata Candi Borobudur, Prambanan dan Ratu Boko unit Borobudur, Jamaludin Mawardi, Selasa ( 8/8/2023).
Jamaludin mengatakan, angka kunjungan wisman ke Candi Borobudur tersebut hampir mendekati angka kunjungan normal pada tahun 2019 atau sebelum terjadinya pandemic covid-19. Yakni, mendekati 75-80 persennya.
Menurutnya, beberapa faktor penyebab kunjungan wisman ke Candi Borobudur mulai pulih kembali. Yakni, penerbangan dari berbagai negara yang mulai dibuka, setelah masa pandemic covid-19 berubah menjadi endemi. Selain itu, destinasi wisata yang ada di Indonesia sudah tidak menerapkan pembatasan lagi.
“Sebelumnya, pada tahun lalu masih banyak banyak hambatan seperti penerbangan sampai destinasi. Dan, sekarang sudah dibuka bebas,”katanya.
Ia menambahkan, sebagian besar wisman yang berkunjung ke Candi Borobudur tersebut berasal dari sejumlah negara di kawasan Asia, seperti Cina, Korea, Malaysia, Thailand dan juga berasal dari kawasan Asia Pasifik.
Sedangkan yang datang dari Benua Eropa kebanyakan berasal dari Eropa Barat seperti Spanyol, Jerman, dan Belanda. Selain itu dari Benua Amerika juga banyak.
Ia memprediksi, puncak kunjungan wisatawan mancanegara ke Candi Borobudur akan terjadi pada akhir Agustus mendatang. Seiring dengan puncak liburan musim panas.
Salah satu wisman asal Italia, Francisco mengatakan, ia bersama dengan sejumlah rekannya sengaja mengunjungi Candi Borobudur untuk menghabiskan masa libur panas di negaranya, selama 20 hari di Indonesia.
“Ini merupakan kunjungan pertama kali ke Candi Borobudur. Dan, saya merasa takjub. Saya sangat tertarik dengan cerita-cerita sejarah terutama berkaitan dengan bangunan heritage,”katanya. W. Cahyono