JEPARA (SUARABARU.ID) – Pj. Bupati Edy Supriyanta meminta operator data Desa Dongos untuk dibebas tugaskan demi kondusifitas desa. ” Pak Inggi boleh membebastugaskan operator itu dan mencari orang lain untuk meng back up nya. Selain tidak menyinggung perasaan, warga juga senang, ” ujar Edy Supriyanta
Hal tersebut disampaikan Penjabat Bupati Jepara saat membuka audiensi terkait terhapusnya 1.200 orang penerima bantuan dari Keluarga Penerima Manfaat (KPM), Bantuan Sosial (Bansos), dalam Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) Kementerian Sosial di di Ruang Command Center Setda Jepara, Rabu (03/5/2023).
Hadir dalam acara tersebut Penjabat Bupati Edy Supriyanta didampingi Kepala Dinsospermasdes Edy Marwoto, Camat Kedung Tri Wijatmiko, Petinggi Desa Dongos Abdul Kamid serta tamu undangan yang hadir.
Lebih lanjut ia juga meminta agar petinggi bisa menciptakan suasana yang kondusif agar tidak ada konflik di desa. ” Jangan ada konflik di daerah sana dan cari cara yang terbaik untuk masalah ini,” ucapnya.
Sementara itu, Kepala Dinsospermasdes Jepara Edy Marwoto menyebut sudah menginstruksikan verifikasi ulang untuk pendataan 1.200 warga yang sebelumnya terdaftar sebagai penerima bansos di Desa Dongos. “Kami dampingi untuk kroscek kembali. “Ternyata banyak yang masih layak mendapatkan bantuan tapi dicoret.,” kata Edy Marwoto.
Ada lebih dari 1200 data warga desa dongos yang hilang dari sistem penerimaan bansos, warga tidak menerima paket bantuan untuk triwulan pertama tahun ini. Dari data desa, Keluarga Penerima manfaat (KPM) Bansos Desa Dongos pada 2022 sejumlah 1200 KPM, tetapi tahun 2023 hanya sejumlah 26 KPM.
Hadepe – kmf