blank
Direktur PTN Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Irwan Hidayatn menyerahkan secara simbolik bingkisan Lebaran untuk warga di Kabupateh Semarang diterima oleh Camat Bergas Seno Wibowo. Foto: wied

UNGARAN (SUARABARU.ID) – PT Perusahaan Jamu dan Farmasi Sido Muncul menyerahkan 1.000 paket bingkisan untuk kaum dhuafa di Kabupaten Semarang, khususnya warga desa di wilayah Kecamatan Bergas.

Penyerahan bantuan berupa bingkisan Lebaran itu diserahkan leh Direktur Sido Muncul Iwan Hidayat kepada Camat Bergas Seno Wibowo, yang selanjutnya diserahkan secara simbolik kepada wakil warga di desa-desa yang ada di Bergas.

Sebelum menyerahkan bingkisan Lebaran di Kabupatenh Semarang, Sido Muncul juga menyerahkan bantuan serupa dengan jumlah yang sama untuk warga yang membutuhkan di daerah Jakarta.

Dalam acara yang dihadiri Muspika Bergas, dan kades serta lurah setempat ini, Irwan Hidayat mengatakan kegiatan penyerahan santunan semacam ini sudah menjadi tradisi bagi Sido Muncul. “Hal semacam ini sudah kami lakukan selama sepuluh tahun. Tetapi yang terpenting adalah kami bisa bersilaturahmi dengan Bapak-Ibu,” kata dia.

Pada kesempatan itu, Irwan juga menyampaikan, bahwa kini Sido Muncul Kembali memprduksi “jamu sawanan” dengan format baru. Sebelumnya berbentuk bubuk dan sekarang diproduksi dalam bentuk cair dikemas dengan botol kaca.

Dituturkan, jamu sawan itu zaman dulu hanya digunakan untuk bayi, agar tidak terkena gangguan setan. “Setan zaman sekarang itu tetap banyak dan bentuknya berbeda dari zaman dulu. Sekarang bentuknya berita-berita, ketertarikan manusia untuk makan banyak, dan semacamnya,” kata Irwan.

Dia mengaku punya ide memperbaharui produk jamu sawan ini, setelah terinspirasi dari temannya. “Teman saya menceritakan, suaminya mulai aneh-aneh. Kemudian diberi jamu sawanan produk Sido Muncul. Dia bilang, suaminya jadi berubah lebih baik, perhatian. Jagi gangguannya hilang,” tutur Irwan.

Dengan menjadikan jamu sawanan yang semula berbentuk serbuk menjadi cair dan rasanya manis, menurut Irwan, dimaksudkan agar anak-anak muda sekarang juga suka meminumnya.

Sawanan dan Local Wisdom

“Pada era modern seperti ini Sido Muncul tetap menjaga local wisdom dengan menyajikan jamu tradisional tetapi diolah dengan cara yang modern dan disukai banyak orang,” kata Irwan.

blank
Irwan Hidayat memberikan penjelasan kepada wartawan tentang jamu sawanan. Foto: wied

Penyerahan bingkisan kepada para kaum dhuafa di Kabupaten Semarang itu menghadirkan para penerima. Penyerahan dilakukan secara simbolik di joglo Agrowisata kompleks pabrik Sido Muncul, karena bingkisan Lebaran berupa barang kebutuhan sehari-hari itu sudah dikirim ke desa masing-masing untuk diterimakan kepada yang berhak.

Tanpa Mudik Gratis

PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul dikenal sebagai pionir mudik gratis yang pada mulanya diperuntukkan bagi para penjual jamu gendong di Jakarta dan sekitarnya yang akan pulang kampung. Kegiatan mudik gratis itu berlangsung sejak 1991 dan terakhir 2019. Tahun 2020 dan 2021 ditiadakan karena terjadi pandemic covid.

Irwan Hidayat menyebut, mudik gratis itu kini sudah tidak dilakukan oleh oleh Sido Muncul. “Yang dulu mudik gratis sedang perekonomiannya sudah membaik. Mereka sudah bisa mudik dengan biaya sendiri bahkan sudah banyak yang punya kendaraan sendiri,” kata Irwan.

Terlebih lagi, mudik gratis yang mulanya untuk para penjual jamu itu, selanjutnya diikuti pula oleh masyarakat dengan profesi lainnya, termasuk para asisten rumah tangga. “Sekarang mudik gratis kami hentikan, dan kami pindahkan untuk penurunan stunting dan operasi bibir sumbing,” ujar Irwan.

Dikatakan, dana yang dikeluarkan untuk penanganan stunting dan operasi bibir sumbing jauh lebih besar dibandingkan denganuntuk mudik gratis. “Kami tetap peduli pada hal-hal yang menyangkut kepentingan rakyat, dan sekarang pemerintah sedang gencar menangani stunting, kami pun mendukung penuh,” kata Irwan.

wied