MAGELANG (SUARABARU.ID) – Calon Wali Kota Magelang petahanan, dr Muhammad Nur Aziz, Senin (4/11) menyapa warga Kampung Nambangan. Cawali nomor urut 1 yang berpasangan dengan Cawali KH M Mansyur, juga bedialog dengan warga setempat mengenai keinginan pembangunan kota ke depan.
Aziz yang berprofesi dokter juga berbincang dengan Nur (39) warga Nambangan, yang memiliki anak berkebutuhan khusus, yakni tuna grahita sejak lahir.
Tunagrahita adalah seseorang memiliki kemampuan intelektual dan kognitif di bawah rata-rata.
Sehari-hari, putri dari Nur itu hanya berada di rumah, dan tidak melanjutkan pendidikan lantaran tidak memiliki biaya.
“Coba diterapi dan disekolahkan ke Sekolah Luar Biasa (SLB). Kalau tidak ada biaya bilang, nanti kami bantu,” kata dokter spesialis penyakit dalam itu.
Aziz mengatakan, jika kembali terpilih, dirinya dan M Mansyur akan melanjutkan program-program yang telah berjalan.
Termasuk membantu anak-anak penyandang disabilitas, agar bisa mengenyam pendidikan sesuai kemampuan mereka.
“Kalau di SLB nanti akan disesuaikan dengan tingkatannya. Apakah tuna grahita ringan sedang atau berat, supaya bisa cepat ditangani,” ujarnya.
Nur menyambut baik kabar gembira tersebut, dan berharap benar-benar bisa terealisasi.
“Jika tidak bisa menjadi normal seperti anak-anak yang lain, setidaknya putrinya bisa terbantu agar bisa sekolah,” terang Aziz.
Nur mengatakan, selama ini ia tidak menyekolahkan putrinya yang berusia 14 tahun itu karena keterbatasan pengetahuan dan biaya.
“Belum tau yang pas seperti apa, takut juga kalau tidak bisa bayarnya. Karena sehari-hari cuma buruh di pasar,” tuturnya.
Nur berharap, Aziz kembali mewujudkan keinginan masyarakat untuk memiliki sanitasi yang layak dan bersih.
“Dulu saya sudah merasakan dan terbantu dengan program perbaikan Rumah Tidak Layak Huni (RTLH). Kalau waktu itu tidak dapat, mungkin saat ini rumah saya sudah roboh,” ungkapnya.
Nur optimistis, Aziz kembali terpilih di Pilkada 2024. Apalagi banyak masyarakat yang telah merasakan dampak positif dari program-programnya.
“Semoga Pak Aziz bisa membantu agar kami memikiki toilet di rumah masing-masing. Kalau harus di toilet umum, diperbaiki supaya lebih layak,” harap Nur.