SEMARANG (SUARABARU.ID)– Banyaknya pihak yang mengaku atau menyatakan diri sebagai organisasi Pemuda Panca Marga (PPM), membuat DPP hingga DPD Legiun Veteran RI (LVRI), angkat bicara.
Hal ini dilakukan, untuk menghindari adanya pihak-pihak yang memanfaatkan nama PPM LVRI, untuk kepentingan atau hal-hal tertentu.
Markas Daerah LVRI Provinsi Jawa Tengah, melalui surat No B/013/MDLV/II/2023 yang ditandatangani Kamada LVRI Provinsi Jateng Kolonel (Purn) Zainal Chairul SH, menekankan, organisasi PPM yang diakui DPP LVRI adalah PP PPM hasil Munaslub PPM pada 7-8 September 2019, dengan Ketua Umum terpilih Berto Izaak Doko.
BACA JUGA: Petani di Kabupaten Kendal Kini Bisa Panen Tiga Kali
Pernyataan itu sebagaimana tertuang dalam Surat Telegram DPP LVRI Nomor: ST-07/MBLV/XI/09/2019 tanggal 19 September 2019.
Dalam surat Kamada LVRI Jateng juga menegaskan, Kepengurusan PD PPM Provinsi Jateng Periode 2019-2024, dipimpin Hj Gatyt Sari Chotidjah SH MM.
Terbitnya surat yang didistribusikan kepada para DPC LVRI se-Jateng ini, tidak lain untuk menyikapi adanya pihak-pihak yang mengatasnamakan PPM. Mereka berupaya memanfaatkan situasi, dan mencitrakan seolah-olah ada perpecahan di tubuh PPM.
BACA JUGA: Pemerintah Tanzania Ajak PLN Bangun Sistem Kelistrikan Afrika Timur
Gatyt sendiri membenarkan adanya edaran surat dari Kamada LVRI Jateng ini. Diakui dia, akhir-akhir ini ada pihak yang ingin mencitrakan PPM Jateng seolah-olah tidak solid. Ada pihak yang mendeklarasikan diri, seolah-olah pihaknya adalah PPM yang asli, dan mencari dukungan ke mana-mana.
Bahkan pihak-pihak itu melakukan kampanye hitam, dengan menebar fitnah dan menyebar surat kaleng, untuk menghambat dan mencitrakan buruk PPM LVRI.
”Atas temuan ini, maka LVRI melayangkan surat ke Macab LVRI, dan akan disikapi pula oleh Mada PPM Jateng, dengan sosialisasi ke Pejabat Utama Pemerintahan serta Muspida Kota maupun Kabupaten, agar mereka tidak salah merangkul PPM,” ujar Gatyt dalam keterangan tertulisnya, Sabtu (11/2/2023).
BACA JUGA: Guru PGRI Kecamatan Pakis Produksi Film “Pustaka Aksara Borobudur’’
Fenomena munculnya pihak yang disebut memanfaatkan nama PPM ini, menurutnya, karena adanya kepentingan tertentu.
”Maklum ini kan memasuki tahun politik. Seperti yang lalu-lalu, pasti ada yang mau ambil kesempatan, karena kami merupakan organisasi juga punya massa. Padahal kami organisasi dibawah LVRI, yang tidak menjalankan politik praktis,” tegas Gatyt.
Untuk itu, dia menghimbau kepada pihak pemerintah, instansi-instansi dan Forkopimda, agar lebih waspada dan hati-hati, terhadap oknum yang mengatasnamakan PPM.
Riyan