KENDAL (SUARABARU.ID)– Petani di Desa Donosari, di Kecamatan Patebon, Kabupaten Kendal, akhirnya dapat menikmati panen yang melimpah, dari hasil pertaniannya.
Hal itu bisa dirasakan, setelah desanya mendapat bantuan pembangunan jaringan irigasi dari Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo.
Bantuan itu terdiri dari Jaringan Irigasi Desa (Jides) dan Jaringan Irigasi Tingkat Usaha Tani (Jitut). Total anggaran bantuan senilai Rp 400 juta.
BACA JUGA: Guru PGRI Kecamatan Pakis Produksi Film “Pustaka Aksara Borobudur’’
Ketua Kelompok Tani Sido Rukun, Desa Donosari, Mugiyo, mengatakan, bantuan jaringan irigasi dari gubernur sangat bermanfaat bagi petani di desanya. Jaringan irigasi sepanjang 270 meter itu, mampu mengairi lahan pertanian seluas 55 hektar.
Kemudahan mendapatkan air irigasi, mampu meningkatkan kualitas dan kuantitas hasil panen di desanya.
”Setelah dapat bantuan dari Pak Ganjar, air irigasi menjadi lancar. Khususnya untuk 55 hektar sawah dengan sekitar 400 penggarap,” kata Mugiyo, dalam keterangannya, Jumat (10/2/2023).
BACA JUGA: Kadiv Yankumham Minta MPD Kabupaten Tingkatkan Koordinasi dengan Kanwil
Diceritakan dia, dulu saat kondisi jaringan irigasi masih belum ada talud, air tidak bisa mengalir dengan lancar. Selain berpotensi gagal panen, juga mengakibatkan konflik di antara petani, karena berebut air.
Agar bisa mendapat air irigasi, petani di desanya terpaksa menggunakan mesin pompa air. Satu hektar sawah, membutuhkan biaya sekitar Rp 1,2 juta, untuk membeli solar selama masa tanam.
”Sebelumnya, petani rebutan air karena irigasinya masih tanah dan airnya lambat. Tapi sekarang kalau bahasa Jawanya, airnya turah-turah (melimpah-ruah). Kalau dulu iuran satu hektar Rp 1,2 juta, kalau sekarang hanya Rp 600 ribu, jadi mengurangi 50 persen biaya,” paparnya.
BACA JUGA: Pabrik Tahu dan Musala di Tanjung Kedungtuban Ludes Dilalap Api
Hal senada disampaikan Mintarjo, petani Desa Donosari. Dia menyebutkan, berkat bantuan jaringan irigasi itu, hasil panennya meningkat. Yang semula hanya 5,1 ton per hektar, kini naik menjadi 7,2 ton padi per hektar.
”Alhamdulillah, kami sangat bersyukur sekali dengan adanya bantuan irigasi dari Pak Ganjar. Hasil panennya lebih meningkat dan lebih memuaskan. Hasil padi kami lebih berkualitas. Saya menggarap satu hektar dan hasilnya sekarang 7,2 ton. Kualitasnya pun sangat bagus,” tuturnya.
Menurut dia, lahan pertanian di desanya saat ini, mampu digunakan untuk tiga kali masa tanam. Yakni, dua kali masa tanam padi, dan satu kali panen palawija.
BACA JUGA: BUMN dan SP BUMN Berperan Bantu Capai Visi Indonesia Emas
”Debit airnya juga bisa diatur. Kalau waktu akan panen, airnya dikurangi supaya tidak merusak tanaman padi dan mengurangi kualitas,” imbuhnya.
Diungkapkan Mintarjo, Gubernur Jateng dua periode itu telah memberikan perhatian kepada para petani. ”Pak Ganjar sudah memberikan perhatian kepada petani, dan wong cilik,” pungkasnya.
Riyan