Oleh : Deny Ana I’tikafia
Jika ada pertanyaan berapakah pohon yang Anda tanam selama ini atau tahun ini ? tentu jawabnya beragam. Juga saat ditanya apakah manfaat pohon bagi kehidupan hingga kita harus menanamnya dan merawatnya. Mungkin ada yang hanya menjawab untuk diambil buahnya. Atau agar halaman tidak nampak gersang.
Padahal ada manfaat yang tidak kalah penting jika dibandingkan dengan manfaat ekonomi, dapat dijual buahnya. Pohon memiliki banyak manfaat bagi kehidupan.
Menurut penelitian pohon mampu membuat lebih banyak air yang terserap ke dalam tanah 60-80 persen. Dengan kemampuan ini, keberadaan pohon dapat meningkatkan cadangan air tanah. Selain dapat menahan laju air, akar pohon berfungsi erosi tanah. Tanah yang terkikis akan masuk ke aliran sungai dan menyebabkan terjadinya endapan. Juga menjaga tingkat kesuburan tanah.
Air hujan yang langsung jatuh ke tanah dapat menyebabkan lapisan tanah bagian atas yang berhumus menjadi tergerus./ Bila permukaan tanah banyak ditanami pohon, saat hujan turun, butir-butir airnya tidak langsung menimpa permukaan tanah, tetapi ditahan oleh daun, ranting, dan batang pohon, sehingga mengurangi gaya gerus air terhadap tanah
Pohon juga dapat menghasilkan oksigen dan mengurangi karbondioksida Oksigen adalah gas yang diperlukan manusia dan hewan untuk bernapas. Sementara pohon, memiliki kemampuan untuk melakukan fotosintesis yang menghasilkan gas oksigen dan gula. Di saat bersamaan atau saat fotosintesis berlangsung, tanaman menghisap gas karbondioksida. Gas karbondioksida adalah gas yang sangat beracun..
Mengingat pentingnya menanam pohon, maka Lembaga Lingkungan Hidup dan Penanggulangan Bencana (LLHPB) Pimpinan Wilayah Aisyiyah (PWA) Divisi Lingkungan Hidup di periode Muktamar ke 47 yang telah lalu, mempunyai kegiatan menanam pohon dengan sistim pola asuh.
Kegiatan tersebut dikandung maksud bahwa kegiatan menanam pohon bukan hanya seremonial saja, namun harus ada yang bertanggung jawab memeliharanya sanpai menjadi pohon yang kokoh.
Menanam pohon sistim pola asuh ini juga merupakan salah satu kegiatan pengurangan resiko bencana (mitigasi). Sebab LLHPB juga mempunyai fungsi pada divisi penanggulangan bencana.
Di Indonesia, gerakan ini pertama kali dicanangkan oleh Presiden Soeharto di Jakarta pada tanggal 10 Januari 1993. Dalam pidato yang disampaikan, Presiden Soeharto mengajak seluruh lapisan masyarakat untuk ikut melakukan Gerakan Satu Juta Pohon yakni menanam pohon sampai melampaui satu juta di tiap provinsi.
LLHPB Aisyiyah diharapkan mampu memberi warna dengan menginisiasi gerakan menanam pohon di setiap even. Ini merupakan kegiatan yang menggembirakan pula bagi ibu aisyiyah dalam hal bercocok tanam dengan aneka macam bibit juga sayuran.
Berharap banyak, kegiatan yang telah dirintis ini, terus berjalan pada periode pasca Muktamar Aisyiyah ke-48 di Surakarta yang telah lalu. Sebagai wujud partisipasi Aisyiyah untuk selalu berperan menjaga alam sehingga alampun menjaga kita.
Menyadur salah satu hadist dari Anas bin Malik ra berkata bahwa Rasulullah SAW bersabda,” Tidak seorangpun muslim yang menanam pohon atau menabur benih tanaman, lalu (setelah ia tumbuh) dimakan oleh burung, manusia, atau hewan lainnya, kecuali akan menjadi sedekah baginya” (HR. Al-Bukhari).
Untuk selalu dipedomani kita semua, bahwa apa yang kita lakukan pasti berkhikmah, tentunya tidak lepas dari kuasa Allah SWT. Aamin.
Penulis adalah Ketua Divisi Lingkungan Hidup LLHPB PWA Jateng