SEJAK memimpin mulai 2013 hingga 2022, Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, dinilai sebagai gubernur yang memahami dan sangat responsif terhadap persoalan desa. Berkat komunikasi egaliter dengan partisipasi kepala desa dan perangkatnya, Ganjar mampu mengangkat desa-desa di Jateng, menjadi lebih inovatif, sejahtera, maju dan mandiri.
Komitmen Ganjar untuk menyejahterakan masyarakat desa, dibuktikan dengan menggelontorkan Bantuan Keuangan Desa (Bankeudes), untuk pembangunan infrastruktur dan pemberdayaan. Sejak 2013-2022, Bankeudes yang dikucurkan mencapai Rp 7,786 triliun. Penggunaannya dialokasikan untuk perbaikan jalan, drainase, jembatan, embung, serta rehab RTLH.
Untuk jalan sudah mencapai 10.900 km, yang meliputi jalan desa, paving, makadam, aspal dan juga jalan beton. Drainase yang sudah dibangun sepanjang 1.667 km. Kemudian talud sepanjang 2.620 km.
BACA JUGA: LBH Rupadi Apresiasi Polsek Semarang Barat Terapkan Restorative Justice
Dampak pembangunan sarpras memang dirasakan betul oleh masyarakat. Jalan desa yang semula rusak dan berlubang, berkat perhatian Ganjar, kini sudah diaspal, dibeton dan bisa dilewati masyarakat yang ingin beraktivitas dengan nyaman. Tersedianya jalan yang beraspal mulus, juga membantu akses ke destinasi Desa Wisata.
Kepala Desa Muncar, Kecamatan Susukan, Kabupaten Semarang, Khoirudin Bagas, mengapresiasi atas kepedulian Gubernur Jateng melalui bantuan provinsi, hingga wajah desanya makin eksotik. Akses jalan penghubung antardesa menjadi lebih mudah, terlebih menuju Desa Wisata Ngidam, yang menjadi destinasi unggulan wilayah berpenduduk 2.750 jiwa ini.
Bantuan provinsi yang diterima desa dalam tiga tahun terakhir (2020, 2021, 2022), benar-benar menyulap Muncar menjadi moncer, sebagai desa yang maju dan sejahtera.
Dijelaskan Udin, sapaan akrab Khoirudin, pihaknya memanfaatkan bantuan sarpras pemprov tahun 2020, 2021, 2022 sebesar Rp 100 juta, Rp 200 juta dan Rp 150 juta, untuk pembangunan talud, pengaspalan dan betonisasi.
”Hasil pembangunan fisik yang kami lakukan, Alhamdulillah masyarakat kini bisa menikmatinya. Bantuan bagi desa kami, adalah berkah bangkitnya ekonomi rakyat, setelah sempat dihantam pandemi covid-19,” katanya, saat dihubungi Kamis (26/1/2023).
Sementara itu, Kades Lerep di Kecamatan Ungaran Barat, Kabupaten Semarang, Sumariyadi, menjelaskan, pihaknya bersyukur Lerep menyimpan topografi dataran tinggi dengan pemandangan alam menawan. Lerep makin berkembang, setelah Gubernur Ganjar Pranowo memberikan perhatian bagi kemajuan desa ini.
BACA JUGA: Pertama di Asia, PLN Corporate University Raih Akreditasi Corporate Learning Improvement Process
Dia sangat mengapresiasi, saat Pemprov Jateng membantu untuk pengaspalan jalan lingkungan RW Dusun Indrokilo, sepanjang 500 meter, dan jalan RW 2 Dusun Lerep. Bukan hanya jalan saja, pembangunan talud juga dilakukan di Jalan Sijemblong, yang juga ada di Desa Lerep.
Lalu pada 2021, Desa Lerep juga dibantu untuk pengaspalan di Jalan Ngasem Tegalrejo, Jalan Dusun Kretek, dan pembuatan jalan baru ke embung Sebligo. Pada 2022, Desa Lerep mendapatkan kucuran dana sebesar Rp 200 juta, untuk betonisasi jalan penghubung Dusun Soka ke Kampung Jambeyan.
Ganjar menegaskan, lewat bantuan provinsi, pihaknya mendorong masyarakat untuk lebih berinovasi dan berkreasi lagi, melalui wisata dan kebudayaan. Pengembangan kebudayaan juga dapat mendorong peningkatan perekonomian.
BACA JUGA: Ditlantas Polda Jateng Ujicoba Tilang ETLE Berbasis Drone
”Harapan saya, desa maju, ekonomi kreatifnya akan muncul. Ini bagus untuk perekonomian desa. Seperti kata Bung Karno, kita harus mandiri secara ekonomi, dan berkepribadian secara sosial budaya,” ungkap Ganjar.
Khusus tahun 2022, Pemprov Jateng menggelontorkan bantuan keuangan kepada pemerintahan desa bidang Sarpras Perdesaan sebesar Rp 1.662.977.500.000. Bantuan itu untuk pembangunan sarpras di 12.425 titik.
Ada tiga OPD yang menangani Bankeudes, yaitu Dinas Permadesdukcapil yang menangani pemberian Bankeu Pemdes untuk sarpras. Dua OPD lain yakni Disperakim menangani bantuan RTLH, dan Dinas Kepemudaan Olahraga dan Pariwisata yang menangani pengembangan desa wisata.
BACA JUGA: 8 UMKM Binaan Terbaik Semen Gresik Ikuti Bazar UMKM Kementerian BUMN di Sarinah Jakarta
Plt Kepala Dinas Permadesdukcapil Jateng, Didi Haryadi menjelaskan, pihaknya menangani bankeu sarpras, seperti pembangunan atau penyediaan sarana prasarana drainase, pengaspalan, betonisasi, perbaikan kantor desa, talud, embung, dan energi yang terbarukan.
Selain itu, pembangunan kantor BUMDes, Kios Pasar Desa, penyediaan air bersih, pengadaan kesenian, perpustakaan desa, taman bacaan desa, dan beberapa fasilitas yang lain.
”Di tahun 2022 (Bankeu Sarpras) menjadi 12.425 titik, atau dengan total Rp 1,6 triliun. Kepedulian serta perhatian terhadap pembangunan sarpras perdesaan, pemulihan ekonomi desa, penanganan kemiskinan di desa, sangat luar biasa yang terjadi di Jateng,” terang Didi.
BACA JUGA: Limbah Jagung Ternyata Mampu Menghasilkan Dolar
Ditambahkan dia, bantuan yang diberikan itu mengalami peningkatan setiap tahunnya. Didi mencontohkan, pada 2020, pemprov memberikan bantuan sarpras desa di 5.326 titik sasaran pembangunan, dengan jumlah anggaran sebesar Rp 933 miliar. Pada 2021, bantuan keuangan sarpras meningkat signifikan, yaitu 6.953 titik lokasi, dengan anggaran mencapai Rp 1,069 triliun.
”Ini kepedulian dan kehadiran Pemprov Jateng, dalam ikut serta berperan membangun desa-desa di Jateng,” papar Didi.
Tim SB