blank
PT Pelindo Pelabuhan Tanjung Emas Semarang mengaktifkan seluruh pompa yang dimiliki dalam rangka mengantisipasi potensi rawan banjir akibat cuaca buruk selama sepekan ke depan. FOTO: HP

SEMARANG (SUARABARU.ID) – PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) Cabang Pelabuhan Tanjung Emas Semarang jauh-jauh hari telah menyiapkan sejumlah langkah mitigasi guna mengantisipasi prediksi cuaca buruk di perairan utara pulau Jawa.

Sebelumnya, sesuai prediksi Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Semarang, diperkirakan terjadinya pasang surut air laut dengan gelombang tinggi pada akhir Desember 2022 diiringi cuaca ekstrem dengan curah hujan intensitas tinggi hingga 10 Januari 2023.

General Manager Pelindo Cabang Pelabuhan Tanjung Emas Semarang, Hardianto, menyampaikan, meski kawasan pelabuhan sempat mengalami dampak rob hingga menggenangi beberapa ruas jalan, namun operasional dan aktivitas pelabuhan tetap berjalan normal.

“Pelindo menyiapkan 56 pompa dan tersebar mulai dari titik terluar seperti Jalan Yos Sudarso, Pos 1, Terminal Penumpang, Dermaga Samudera, Jalan Masuk Arteri, hingga sepanjang jalan utama Jalan Coaster yang menjadi titik rawan banjir rob,” katanya.

800 Liter/Detik

Hardianto menjelaskan, ke-56 unit pompa tersebut bekerja dengan kapasitas sedot 800 liter/detik dan para petugas pelabuhan juga rutin melakukan pemeriksaan terhadap pompa-pompa air dan instalasi listrik yang ada di berbagai titik di area Pelabuhan Tanjung Emas.

Selain itu, juga ada penambahan 4 unit genset untuk mengantisipasi apabila listrik padam, sehingga total ada 8 unit genset yang terpasang di beberapa titik di Pelabuhan Tanjung Emas.

Di Pelabuhan Tanjung Emas sendiri, air laut yang disedot oleh pompa akan dialirkan ke kolam retensi gunanya untuk menampung air laut hingga jangka waktu tertentu sehingga volume air yang tergenang akan berkurang.

“Fenomena alam ini pasti bisa terjadi, tugas kita hanya melakukan upaya sebaik mungkin untuk mengurangi dampaknya,” katanya.