SEMARANG (SUARABARU.ID)– Berbalut genre thriller horor dengan tema religi, film Qorin ternyata mampu menyedot animo penonton untuk menyaksikan karya arahan sutradara Ginanti Rona ini.
Sejak pertama kali tayang di layar lebar pada 1 Desember, hingga empat hari berikutnya, tercatat ada sebanyak 456 ribu penonton yang menyaksikan film ini. Selain tayang di Semarang, Qorin juga sudah disaksikan para penonton di Solo, Yogyakarta, Purwokerto, Cirebon dan Jabodetabek.
Ginanti sendiri menyampaikan apresiasinya atas antusiasme penonton yang menyaksikan film besutannya ini. Dia menyebut, Qorin merupakan film horor bertema religi yang pertama kali dia garap.
BACA JUGA: Tersangka Pembunuh Orang Tuanya, Diduga Usahanya Tidak Sesuai Harapan
Sebelum menyutradarai Qorin, Ginanti Rona dikenal sebagai asisten sutradara Timo Tjahjanto, dan pernah menjadi asisten sutradara sejumlah film, seperti Rumah Dara dan The Raid.
”Pesan yang ingin saya sampaikan bahwa, setiap manusia memiliki sisi gelapnya. Dan Qorin menjadi bentuk manifestasi sisi gelap manusia dalam bentuk “kembaran” yang muncul, dan kemudian meneror manusia,” kata Ginanti kepada para awak media, di sela acara Meet dan Greet, yang digelar di Studio XXI, DP Mal, Semarang, belum lama ini.
Diungkapkan dia, Qorin tak melulu dalam nuansa mencekam. Qorin juga mengangkat nilai-nilai kebaikan dan persahabatan, yang disampaikan melalui peran para pemain yang ada di dalamnya.
BACA JUGA: Cegah Nepotisme dan Jualan Jabatan, Ganjar Geber Digitalisasi Manajemen Talenta ASN
Dalam acara perkenalan film dan jumpa fans itu, Giannti ditemani beberapa aktor dalam film Qorin, seperti Omar Daniel, Zulfa Maharani, Aghniny Haque, Naimma Aljufri, Cindy Nirmala, Putri Ayudya, dan Mahardika Yusuf.
Sementara itu, Winston Utomo, selaku CEO IDN Media, yang menjadi produser film ini menyatakan, antusiasmenya penonton terhadap peluncuran film Qorin, menunjukkan minat yang besar untuk menyaksikan hasil karya anak bangsa sendiri di bidang perfilman.
”Kini kita bisa melihat kualitas film Indonesia semakin meningkat, termasuk film-film bergenre horor. Melalui Indonesia Millenials and Gen-Z Report by IDN Media, kami menemukan fakta menarik, bahwa dua dari tiga millennial dan Gen Z, lebih memilih film lokal,” jelas Winston.
BACA JUGA: Pertamina Patra Niaga JBT Bantu Alat Keamanan ke Pelabuhan Tegal
Ditambahkan dia, sikap optimistis ini perlu disambut, tentunya dengan menghasilkan karya yang semakin berkualitas. Film Qorin ini skenario ditulis Laila Nurazizah dan diproduseri Susanti Dewi.
”Bagi saya pribadi, Qorin berhasil memadukan unsur film horor yang digemari masyarakat Indonesia, dengan pesan-pesan penting mengenai kehidupan masyarakat di Indonesia. Semoga pesan yang diangkat dalam film ini bisa diterima dengan baik, dan mampu menghibur para penikmat film di penghujung tahun ini,” harap Winston
Film Qorin menceritakan kisah Zahra Qurotun Aini, seorang siswi di asrama putri. Sudah hampir enam tahun tinggal di asrama khusus putri, Zahra selalu menjadi siswi teladan yang memiliki segudang prestasi di sekolah.
BACA JUGA: Pilkades Serentak Wonogiri, Tiga Jago Petahana Tumbang 9 Menang
Zahra pun menjadi ambisius, dan rela menuruti apapun perintah Ustad Jaelani, gurunya, demi mendapatkan nilai tinggi, termasuk menerima tugas untuk menjaga seorang siswi baru yang terkenal nakal bernama Yolanda, dan mengajak para
siswi melakukan ritual Qorin.
Zahra tidak menyangka, setelah menjalani kedua tugas itu, dia mulai mendapatkan teror dan sering mengalami hal-hal mistis di asrama putri. Kejanggalan tak hanya dialami Zahra, karena Umi Hana, istri Ustad Jaelani pun, menemukan keanehan-keanehan pada gelagat dan benda-benda yang disimpan suaminya.
Riyan